Salin Artikel

Melihat Lomba Tarik Kereta Mekanik MTT 70 Ton di Cirebon

Lomba ini lebih menantang lantaran delapan orang bertugas menarik beban kereta mekanik yang memiliki berat 70 ton.

Selain untuk memeriahkan momen 17 Agustus 2023, lomba tarik kereta mekanik ini ditujukan untuk memperkokoh soliditas dan kekompakan antara pekerja PT KAI.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sekitar 70 peserta yang terdiri dari petugas PT KAI Daop III bersama anggota komunitas pecinta kereta api Edan Sepur Cirebon ini, adu ketangkasan.

Mereka adu kuat dan adu cepat untuk dapat menarik kereta api mekanik yang memiliki berat 70 ton.

Namun, sejak klakson kereta ini dibunyikan hingga selesai, kegiatan lomba tarik kereta mekanik berlangsung meriah dan antusias.

Nindra Prabu Wijaya, ketua tim atau supervisi Balai Yasa Mekanik Stasiun Prujakan Cirebon menyebut, dirinya baru pertama kali mengikuti lomba tarik kereta mekanik. Awalnya Nindra merasa ragu dapat menarik kereta seberat ini hanya dengan delapan orang.

Dia juga berusaha mengatur kelompok atau regunya untuk kerjasama memenangkan kompetisi yang baru kali pertama digelar ini.

“Sangat luar biasa, ini pengalaman pertama lomba ini, MTT ini tonasenya seberat 70 dibagi 7-delapan orang. Kita harus menyatukan ritme satu langkah ke langkah lainya. Begitu kekompakan untuk meningkatkan soliditas kita juga pekerja PT KAI,” kata Nindra saat ditanya Kompas.com di lokasi.

Pria yang memiliki tubuh cukup tinggi mengakui hanya kerena kekompakan, dan penuh semangat, akhirnya kelompok atau regunya berhasil memenangkan pertandingan.

Menurut Tarmuji, lomba ini jauh lebih menantang dibanding tarik kereta lokomotif. Pasalnya, pada lomba tarik kereta mekanik ini, tugasnya delapan orang menarik beban 70 ton atau tiap satu orang menarik 900 kilogram.

Sedangkan, lomba tarik kereta lokomotif, tugasnya lima belas orang menarik beban 84 ton atau satu orang sekitar 600 kilogram.

Lomba Tarik Kereta Mekain Kali Pertama Digelar di Cirebon dan Indonesia

Humas PT KAI Daop III Cirebon, Ayep Hanapi menyampaikan, lomba ini merupakan rangkaian dari berbagai kegiatan yang dilakukan PT KAI Daop III Cirebon dalam memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kegiatan ini dirancang agar tidak hanya lokomotif, melainkan juga kereta lainya juga dapat dilombakan.

Bahkan, menurut Ayep, lomba tarik kereta mekanik ini merupakan kali pertama di Cirebon, dan juga bahkan di Indonesia. Pasalnya, beberapa stasiun hanya melakukan lomba tarik lokomotif.

“Ini pertama kali di Cirebon, dan bahkan sepertinya pertama kali di Indonesia. Karena beberapa kali perlombaan tarik kereta untuk jenis lokomotif, sementara kereta mekanik atau kereta MTT ini baru kali ini,” sebut Ayep.

Lomba tarik kereta berwarna kuning ini, juga bagian dari upaya mengenalkan kepada masyarakat jenis kereta lainnya, yang bertugas untuk inspeksi sekaligus merawat sarana dan prasarana rel kereta api, berupa pemadatan batu kricak, balas, geometeri jalan, dan lainnya.

Ayep mengungkapkan, lomba tarik kereta mekanik ini juga bertujuan memperkokoh rasa kekompakan tiap peserta. Kerja sama dalam lomba ini sangat sangat dibutuhkan, begitupun dalam tugas tugas keseharian.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/21/153507078/melihat-lomba-tarik-kereta-mekanik-mtt-70-ton-di-cirebon

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com