Salin Artikel

Imbas Kebakaran TPA Sarimukti, Lahan Parkir Pasar Sayati Jadi Tempat Sampah

BANDUNG, KOMPAS.com - Kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sarimukti, membuat pengelolaan sampah di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terganggu.

Beberapa Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di pasar-pasar tradisional menumpuk lantaran tidak diangkut berhari-hari. 

Sampah di Pasar Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, misalnya. Sudah hampir 10 hari tidak diangkut petugas.

Pantauan di lapangan, lokasi parkir mobil pengangkut sayuran dijadikan TPS Sementara. Lantaran TPS yang berada di belakang pasar harus ditutup, karena sudah tak mampu menampung sampah.

Sampah yang menumpuk di lokasi parkiran tersebut memanjang hingga 10 meter dengan tinggi 2 meter.

Meski dibungkus dengan karung, namun tumpukan sampah tersebut tetap saja menggangu aktivitas jual beli di Pasar Sayati.

Hafidin (55), salah seorang pedagang pisang di Pasar Sayati mengatakan, tumpukan sampah yang hanya berjarak 3 meter di depan kiosnya sudah 10 hari tidak diangkut petugas.

Ia menyebut, kondisi sampah yang menumpuk di lahan parkir itu terbilang langka, pasalnya Pasar Sayati tergolong tertib dalam pengelolaan sampah pasar.

"Biasanya itu setiap hari diangkut, ini hampir 10 hari enggak diangkut, kondisinya kaya gini udah numpuk banget," katanya ditemui di kiosnya, Selasa (29/8/2023).

Hafidin mengaku telah mendapatkan informasi dari petugas pengangkut sampah di Pasar Sayati, jika TPA Sarimukti kebakaran dan pengangkutan sampah jadi terlambat.

"Kalau soal kebakaran udah tahu, dari berita dari petugas juga bilang. Cuma kan, tetap saja butuh solusi soalnya keganggu," ungkapnya.

Adanya tumpukan sampah di depan kiosnya, sambung dia, membuat beberapa pelanggan mengeluhkan bau yang menyengat.

Tak sedikit pelanggan yang lebih memilih berbelanja di kios-kios yang ada di depan.

"Saya aja terganggu, apalagi pelanggan. Wah, pembeli yang baru mah lebih memilih belanja di depan dari pada ke belakang," jelasnya.

Saepuloh (45),  pedagang daging menjelaskan, jika sebelum dijadikan TPS, lahan yang saat ini digunakan merupakan tempat parkir.

Biasanya, setiap Senin dan Selasa lahan parkir tersebut padat oleh kendaraan yang menyuplai daging dan sayuran.

Namun karena TPS yang berada di belakang pasar ditutup karena penuh sampah, lahan parkir mobil pun dijadikan tempat pembuangan sampah (TPS).

"Kemarin -kemarin mah di belakang cuma sempat dibersihkan untuk digunakan perlombaan Agustusan warga setempat, terus dipake lagi, sekarang penuh dan ditutup, terus jadi sementara di sini," ungkapnya.

Biasanya, jika tak mengalami penumpukan, di lokasi tersebut hanya ada satu bak truk sampah yang terisi penuh.

"Memang kalau belakang penuh, ya ada di sini juga cuma biasanya, kalau enggak ada hambatan cuma satu bak truk aja, dan itu enggak ganggu parkiran," tuturnya.

Saat ini, lanjut Saepuloh, kendaraan yang akan suplai sayuran dan daging terpaksa harus terparkir di luar pasar.

"Biasanya parkiran mobil, nah kalau malem tukang sayur banyak sekarang keganggu, dan sekarang yang parkir jadi di Borma," bebernya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku kehilangan pembeli yang cukup signifikan.

"Yang belanja juga pada ngeluh, apalagi yang enggak biasa, sekarang jadi seperti ini, ngeluh pada bau, banyak yang kabur lagi yang mau beli," sambungnya.

Sementara itu, Bayu (30) salah seorang supir pengangkut sayuran di Pasar Sayati mengaku terhambat menyuplai sayuran akibat lahan parkir yang digunakan TPS.

Bayu mengatakan, harus bekerja dua kali jika akan mengirim sayuran ke kios-kios.

"Biasanya kan langsung parkir dan menurunkan barang, sekarang kalau enggak kebagian parkir harus cari gerobak buat ngangkut sayuran. Jaraknya lumayan dari depan jalan ke kios," ucap Bayu.

Bayu berharap ada solusi terkait pengangkutan sampah. Pasalnya, hal-hal yang lain yang biasa dilakukan di Pasar Sayati jadi terganggu.

"Pedagang banyak yang hilang pembeli, apalagi siang gini jadinya sepi. Mudah-mudahan ada solusi biar sama-sama enak," tuturnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/29/180957578/imbas-kebakaran-tpa-sarimukti-lahan-parkir-pasar-sayati-jadi-tempat-sampah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke