Salin Artikel

Perjuangan Warga Karawang Cari Air Bersih di Tengah Sumur yang Kering

KARAWANG, KOMPAS.com - Sudah sebulan, Kampung Naringgul, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, dilanda kekeringan. Banyak warga di wilayah pegunungan di selatan Karawang ini kesulitan air bersih. 

Siti Nurjanah (40), warga Kampung Naringgul mengatakan, sumur-sumur warga telah mengering.

Akibatnya warga harus mengambil air dari Kali Cicaban atau warga sebut walungan. Jaraknya sekitar 200 meter, berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor. 

"Beberapa warga, seperti saya membuat sumur di walungan dan mengalirkan ke rumah. Namun biayanya cukup mahal," kata Siti, Rabu (30/8/2023).

Warga pun tengah khawatir lantaran kali yang menjadi andalan turut mengering. Ia menyebut kekeringan tahun ini lebih parah ketimbang sebelumnya. 

Atika (50) warga RT 08 RW 04, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru lainnya mengatakan, warga mengandalkan air sumur dari tanah. Namun jika tak kunjung turun hujan, air itu suka mengering. 

Sehingga, warga mengandalkan air dari Kali Cicaban. Akan tetapi, itu juga sudah mulai kekeringan. 

"Kalau terus-terusan engga hujan lagi, ini bisa repot juga," beber dia. 

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tegalwaru, Jumria, membenarkan kekeringan mulai dirasakan daerah tersebut sejak sebulan terakhir. 

Ada lima desa di Kecamatan Tegalwaru mengalami kekeringan akibat musim kemarau. Yakni Desa Kutalanggeng, Cintalanggeng, Cintalaksana, Cigunungsari, dan Kutamaneh 

“Iya ini setiap tahun kondisi suka kekeringan jika musim kemarau atau tidak ada hujan," kata Jumria. 

Jumria menjelaskan, sumber air di lima desa tersebut sudah mengering. Bahkan sudah digali atau dibor hingga kedalaman 100 meter pun, air tetap tidak keluar. 

Warga juga mengandalkan air dari aliran-aliran kali, akan tetapi kondisinya juga sama sudah mulai mengering.

Ia pun telah melapor ke instansi terkait soal penanganan. Hingga saat ini sudah ada bantuan sebanyak 15 mobil tanki air dari instansi pemerintah maupun swasta.

Bantuan itu untuk memasok air bersih bagi kebutuhan masyarakat maupun untuk mengairi areal persawahan. 

“Kami pun berharap bantuan ini terus ada dari Pemkab Karawang maupun pihak swasta atau perorangan. Agar bisa memberikan bantuan pasokan air bersih untuk masayarakat Tegalwaru yang daerahnya mengalami kekeringan,” ujarnya. 

Melihat itu, sejumlah polisi wanita (polwan) Polres Karawang pun turun tangan. Belasan polisi berangkat ke Desa Kutalanggeng untuk memberikan bantuan dua tangki air bersih berisi 13.000 liter. 

Bahkan ada dua polwan yang mengendarai motor untuk mengantar galon berisi air bersih dan sembako untuk sejumlah lansia di Kampung Naringgul, Desa Kutalanggeng. 

Kepala Bagian Logistik (Kabaglog) Polres Karawang, AKP Kumisih mengatakan, bakti sosial dengan mendistribusikan air bersih itu digelar dalam momen HUT ke-75 Polwan. 

"Ada sebanyak 13 ribu liter air bersih yang kami distribusikan ke warga yang alami kesulitan air bersih di Kampung Naringgul, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru," bebernya. 

Pendistribusian air bersih itu, diharapkan dapat meringankan beban sekitar 72 keluarga di Kampung Naringgul. 

Selain air bersih, Polwan Polres Karawang juga membagikan sembako kepada para warga kurang mampu di Kampung Naringgul, Desa Kutalanggeng, Kecamatan Tegalwaru. 

"Mudah mudahan bantuan kami bisa bermanfaat bagi masyarakat," ucap Kumisih. 

Warga pun mengucapkan terima kasih kepada para polwan. Mereka antre air bersih sambil dibantu pengisiannya oleh para polwan. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/30/174337178/perjuangan-warga-karawang-cari-air-bersih-di-tengah-sumur-yang-kering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke