Salin Artikel

Bandung Raya Darurat Sampah, TPS Liar Mulai Bermunculan

Pantauan di lapangan, Jalan Raya Kopo Sayati, dekat Pasar Tradisional Sayati, terdapat gundukan sampah yang berada tepat di pinggir jalan protokol.

Tumpukan sampah tersebut menjulang hampir 1,5 meter dan memanjang hampir 5 meter.

Sampah tersebut menghabiskan bahu jalan, meski tersusun rapi dan menumpuk serta dimasukan ke dalam karung.

Namun, tetap saja bau busuk menyengat menganggu para pengendara lalu lintas.

Masih di wilayah Jalan Raya Kopo, tepatnya yang mengarah ke Ibu Kota Kabupaten Bandung, Soreang, TPS liar menghiasi bahu jalan.

Berbeda dengan tumpakan sampah yang berada di dekat Pasar Sayati. Tumpukan sampah tersebut tampak tidak beraturan.

Sampah-sampah yang hanya dibungkus menggunakan plastik berceceran dan memanjang. Tumpukan sampah itu memanjang hampir sekitar 7 meter.

Tidak hanya bau busuk saja yang dikeluarkan dari tumpukan sampah itu. Sampah-sampah tersebut juga mengeluarkan air dan membuat lalat hijau berkerumun.

Sejumlah pengguna jalan terlihat menutup hidung saat melintasi tumpukan sampah tersebut.

Pemandangan serupa juga terlihat di Soreang, tepatnya di Jalan Raya Gading Tutuka. Jalan yang biasanya padat oleh pedagang, kini tampak berbeda lantaran ada TPS liar.

Tumpukan sampah yang berada di Jalan Gading Tutuka tersebut, dibiarkan tidak beraturan. Sebagian besar sampah tersebut berceceran dan berhamburan ke jalan raya.

Kondisi serupa juga, terlihat di Jalan Raya Gandasoli, TPS liar berceceran hampir di beberapa titik. Meski tak terlalu menumpuk dan memanjang seperti di lokasi yang lain.


TPS liar tersebut menyebar di beberapa titik di wilayah Gandasoli. Sampah yang hanya dibungkus plastik tersebut dibiarkan dan masih belum diangkut.

Marda (29) warga Kecamatan Margahayu mengatakan memang pengangkutan sampah sedikit terhambat beberapa hari terakhir.

Ia menyebut, sampah yang menumpuk dekat Pasar Sayati merupakan sampah warga setempat yang kebingungan untuk membuang sampah.

"Betul, itu sampah warga, tapi kita rapikan dulu masukin karung terus ditumpuk," ujarnya ditemui pada Rabu (30/8/2023).

Marda menjelaskan, warga tak memiliki tempat untuk membuang sampah. Akhirnya bahu jalan tersebut terpaksa menjadi TPS liar.

"Ya gimana lagi, TPS yang ada di Desa atau Kecamatan juga kan penuh, gerobak atau motor pengangkut juga pada penuh," tuturnya.

Wahyudin (32) pedagang makanan ringan di Jalan Kopo mengatakan, sampah yang bertumpuk di pinggir jalan menuju Soreang, awalnya hanya sedikit.

Namun, kata dia, lantaran warga yang lain mengetahui ada TPS liar, tiba-tiba sampah di TPS liar tersebut semakin banyak dan memanjang.

"Saya tahu ada beberapa warga yang buang, awalnya sedikit, buah di situ pakai keresek gitu. Mungkin banyak yang lihat atau gimana, eh tambah banyak sekarang," katanya.

Wahyudin yang sudah lama berdagang di pinggir Jalan Kopo tersebut mengaku, tak pernah melihat adanya TPS liar sebelumnya.

"Kalau di bilang sudah lama ya lama di sini, tapi enggak pernah sampah numpuk gini sampahnya. Dulu sering ada, tapi enggak parah. Nah, kalau sudah ada TPS liar kaya gini biasanya kata tetangga saya mah ada gangguan pengangkutan," jelas dia.

Sementara Isa Muhamad (43) warga Komplek Gading Tutuka mengatakan TPS liar yang berada di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka menganggu kegiatan masyarakat.

Pasalnya, di sepanjang Jalan Raya Gading Tutuka, kata dia, terdapat berbagai macam pedagang makanan. 

"Banyak yang dagang makanan coba, jadi agak gimana gitu, ya tapi gimana lagi ya mungkin warga pada bingung buang ke mana ya," jelasnya.

Isa mengetahui TPA Sarimukti mengalami kebakaran dan mengakibatkan kondisi pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung terganggu.

"Ya tahu sih, tapi gimana ya soalnya sampah diproduksi tiap hari. Kalau saya mah biasanya langsung dibuang ke Citaliktik sekarang, cuma di sana juga sudah penuh banget," ujarnya.


Tanggapan bupati 

Mengetahui adanya TPS liar di beberapa titik di Kabupaten Bandung, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengklaim bpenanggulangan sampah di wilayahnya masih dalam kondisi lancar, meski Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Bandung Raya Darurat Sampah.

Menurutnya, saat ini di setiap Desa di Kabupaten Bandung sudah tersedia beberapa fasilitas pengangkut sampah. 

"Saat ini lancar, karena kita udah menambah beberapa armada. Termasuk ada konvektor dan juga ada juga cator segala macam sudah kita berikan ke tingkat Desa," terangnya.

Bahkan Dadang mengklaim, wilayah Kecamatan Dayeuhkolot dan Cangkuang Wetan saat ini kekurangan sampah.

Selain itu, ia menyebut persoalan sampah di Kabupaten Bandung dapat ditangani oleh bank sampah yang sudah terbangun di tingkat desa.

"Kendala di lapangan di tingkat desa, apalagi seperti Dayeuhkolot, Cangkuang Wetan itu kekurangan sampah. Sudah selesai di tingkat desa, karena kita punya bank sampah di tingkat desa," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/08/30/181752878/bandung-raya-darurat-sampah-tps-liar-mulai-bermunculan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke