Salin Artikel

Besok Hari Terakhir Sebagai Gubernur Jabar, Ridwan Kamil: Jangan Dicari-cari Lagi

KOMPAS.com - Besok, 4 September 2023 akan jadi hari terakhir Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil bekerja di Gedung Sate.

Saat ini orang nomor satu di Jabar ini sudah mulai beres-beres kantornya.

Menurutnya, pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin akan digelar pada 5 September 2023.

Pelantikan Bey akan dilaksanakan di kantor Kemendagri di Jakarta.

"Pak Bey akan dilantik Selasa pagi jam 10 di Kemendagri, serah terima tim penggerak PKK, setelah itu akan ke Gedung Sate, serah terima kunci Gedung Sate, kemudian malam harinya ada pisah sambut di Hotel Pullman dengan 2.000-an pemangku kepentingan Jabar," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Minggu (3/9/2023).

Meski hari terakhirnya, Ridwan Kamil sebut masih ada beberapa tugas yang harus ia selesaikan.

"Senin saya masih kerja. Sedikit lagi, tanda tangan, pamitan ke satuan pengamanan, ke staf-staf yang urus ini."

"Setelah itu Selasa paginya mungkin ikut pelantikan Pak Bey, setelah saya detik-detik itu pas Pak Bey tanda tangan, saya berhenti, tidak boleh ngapa-ngapain lagi," katanya.

Ia mengatakan sudah bertemu Bey untuk menitipkan semua kinerja yang baik-baik di Jabar.

Dia meminta agar sebaiknya jangan diubah karena itulah yang membuat Jabar menjadi provinsi terbaik di Indonesia.

Kecuali jika ada gagasan baru silakan untuk melakukan inovasi-inovasi.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Ridwan Kamil mengaku akan istirahat dulu untuk sementara waktu.

"Jadi kira-kira itu. Jadi per hari Rabu saya mohon izin jangan dicari-cari lagi."

"Akan istirahat di sebuah tempat yang menenangkan hati dulu, selama 10 tahun sudah mengabdikan, intens sekali waktu saya untuk negeri ini ya," katanya.

Ia menitip pesan kepada gubernur penerusnya untuk bersabar jika dibanding-bandingkan dengannya saat memimpin Jabar.

Ia pun sudah mengarahkan semua PNS untuk mengikuti arahan pemimpin ke depannya.

"Yang sabar, bisi dibanding-bandingkan dengan Ridwan Kamil dalam segala dimensinya, jadi ya diikuti saja."

"Saya sudah bilang ke PNS, ikuti saja arah pimpinan. Gaya pimpinan beda-beda, itu manusiawi," tuturnya.

Ridwan Kamil mengatakan West Java Festival yang digelar di akhir masa jabatannya adalah satu festival kegembiraan kebahagiaan Jawa Barat dan ajang melaporkan apa yang sudah ia lakukan selama lima tahun di seluruh dimensi pembangunan.

"Maka semua pemangku kepentingan, semua dinas punya acara masing-masing dalam dua hari ini, untuk menyampaikan apa itu 555 penghargaan perubahan yang kami hadirkan selama 5 tahun," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Hari Rabu Jangan Cari-cari Saya" Kata Ridwan Kamil, akan Menenangkan Hati di Suatu Tempat

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/03/222022178/besok-hari-terakhir-sebagai-gubernur-jabar-ridwan-kamil-jangan-dicari-cari

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com