Salin Artikel

Operasi Zebra Lodaya, Polresta Bandung Bakal Uji Emisi Kendaraan

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bandung Kompol Mangku Anom mengatakan, selain menindak sejumlah pelanggaran, pihaknya akan menguji emisi kendaraan dalam Operasi Zebra Lodaya 2023.

Menurutnya, aturan menguji emisi kendaraan sudah ditegaskan dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).

Nantinya pengecekan emisi kendaraan tersebut akan dilakukan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung dan Jajaran Satlantas Polresta Bandung.

"Sekaligus beberapa waktu kebelakang juga terkait polusi sudah menjadi isu nasional, kami coba menindaklanjuti, menginisiasi beberapa saat yang lalu, bersama teman-teman dari Dinas Perhubungan serta dari Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek uji emisi dari kendaraan," katanya ditemui di Mapolresta Bandung, Soreang, Senin (4/9/2023).

Tak hanya kendaraan umum saja yang akan dilakukan pengujian, pihaknya menyebut, kendaraan pribadi atau perorangan juga akan dilakukan pengujian.

"Baik kendaraan perorangan, ataupun angkutan umum, semuanya," jelasnya.

Sejauh ini, kata dia, sample pengujian emisi kendaraan di Kabupaten Bandung baru mencapai 10 persen saja.

"Alhamdulilah ada sample yang kita amankan kurang lebih ada sekitar sepuluh persen dari pemeriksaan kemarin sudah tidak memenuhi standar uji emisi buangnya dan kami berikan peringatan," terangnya.

Terkait operasi lodaya 2023, Anom menyebut beberapa pelanggaran yang menjadi prioritas dan akan ditindak.

Mulai dari pengendara sepeda motor yang berbonceng tiga, pengendara di bawah umur, knalpot bising serta pengendara yang melawan arus.

"Memang saat ini yang menjadi titik berat adalah pengendara yang melawan arus. Kita sudah monitor, banyak kendaraan yang melawan arus akhirnya membahayakan dan menjadi viral, dan ini sangat-sangat kita antisipasi untuk kendaraan yang melawan arus ini," kata Anom.

Anom menambahkan sebanyak 200 personel satlantas Polresta Bandung bakal diturunkan untuk melaksanakan operasi zebra lodaya 2023.

Selain itu, operasi tersebut akan berlangsung sejak 4 September hingga 17 September 2023.

"Keseluruhan tadi di jawa barat sudah disampaikan oleh bapak danramil kurang lebih 2.004, kalau untuk di polresta bandung sendiri kurang lebih hampir 200 personel," ujarnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/04/154031778/operasi-zebra-lodaya-polresta-bandung-bakal-uji-emisi-kendaraan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com