Salin Artikel

Upaya Pemkab Karawang Hadapi El Nino, Air untuk Produksi Beras Dijamin Cukup

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi El Nino, termasuk menjamin ketersediaan air untuk produksi beras

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku telah berkoordinasi dengan Perum Jasa Tirta tentang ketersediaan air untuk wilayah Karawang. Cellica pun memastikan ketersediaan air untuk produksi beras di Karawang aman sampai Desember 2023.

"Jadi angkanya (debit air) per Rabu (30/8/2023) kemarin di atas 97,4 mdpl (meter di atas permukaan laut). Kondisinya aman, penurunannya hanya 1 sentimeter per hari. Insya Allah Karawang tidak ada potensi kurang air," ujar Cellica di Karawang, Senin (4/9/2023).

Hanya saja, kata Cellica beberapa daerah di wilayah hilir, irigasinya mengalami sedimentasi, baik lumpur maupun sampah. Pemkab Karawang melalui Dinas Pertanian dan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah melakukan pengerukan.

"Jadi insya Allah aman, dan juga kita melakukan pompanisasi. So far semua aman dan terkendali," ujarnya.

Upaya lainnya, kata Cellica, seperti mengoptimalisaai lahan sawah, pompanisasi, mekaniksasin untuk mempercepat tanam, penggunaan varietas tahan hama dan kekeringan, hingga mengansurasikan lahan pertanian.

Cellica menyebut yang jadi persoalan di Karawang adalah hama, seperti tikus dan kupu-kupu putih.

Untuk tikus, Pemkab Karawang tengah mengatasinya dengan program rumah burung hantu (rubuha). Sementara untuk kupu-kupu putih, pihaknya mengaku bakal koordinasi dengan BBPOPT yang telah melakukan sejumlah inovasi.

"Kami juga dengan para petani kami akan mengadopsi apa yang menjadi harapan para petani untuk membasmi hama," katanya.

Kementerian Pertanian RI mengklaim telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi El Nino. Fokus utamanya menjaga ketahanan pangan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia dilanda gelombang el nino. Kementan pun sudah melakukan pemetaan, yakni hijau, kuning, dan merah. Di atas garis katulistiwa masuk zona hijau, tengah zona hijau, dan bawah zona merah, termasuk pulau Jawa.

Sejumlah langkah pun sudah dipersiapkan. Seperti peningkatan alat mesin pertanian, pompa, sumur, dan codetan.

"Penyediaan benih-benih yang lebih tahan dengan situasi cuaca yang ekstrem. Juga pendidikan vokasi kita lebih giatkan lagi agar petani bisa mengerti dan lebih tanggap, skill meningkat mengatasi kondisi yang ada," kata Harvick saat panen di lahan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT), Karawang, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Namun, ia mengaku cukup lega dengan informasi dari Bupati Karawang ketersediaan air hingga akhir tahun dipastikan aman. Ia pun berharap el nino bisa dihadapi.

"Insya Allah mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik," kata Harvick.

Harvick mengakui harga beberapa komoditas tengah mengalami fluktuasi, meskipun masih terbilang ideal. Termasuk perlambatan produksi sebanyak 1,2 juta ton beras.

Namun produksi beras Indonesia masih teta cukup dengan total 30 juta ton beras per tahun. Sehingga, namun sampai saat ini ketahanan pangan di Indonesia dinilai masih aman.

"Ini mudah-mudahan bisa masyarakat ketahui untuk tidak terlalu mengakhawatirkan," ujarnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/05/104928378/upaya-pemkab-karawang-hadapi-el-nino-air-untuk-produksi-beras-dijamin-cukup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke