Salin Artikel

Bulog Akan Salurkan Bantuan 18.000 Ton Beras ke Cirebon, Majalengka, dan Kuningan

Beras dengan kemasan 10 kilogram itu akan dibagikan kepada 613.000 kelompok penerima manfaat (KPM) di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, pada September-November 2023.

Kepala Kantor Cabang Bulog Cirebon, Imam Firdaus Jamal mengatakan, hal ini dilakukan untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran. 

“Menyikapi adanya gejolak harga khususnya beras, pemerintah menugaskan Bulog melalui Badan Pangan Nasional untuk segera melaksanakan penyaluran bantuan pangan dalam bentuk beras medium sebanyak 10 kilogram per KPM penerima bantuan pangan,” kata Jamal saat ditemui di Gudang Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/9/2023).

"Untuk satu bulan alokasi setara kurang lebih 6.000 ton beras. Jadi untuk alokasi September-Oktober-November sebanyak 18.000 ton, sangat cukup dengan stok yang ada di gudang Bulog. Bahkan mungkin Bulog Cirebon dapat men-support wilayah lain yang memang secara kondisi bukan sentra produksi padi,” tambah Imam.

Berdasarkan data, sebut Imam, sepanjang Januari hingga akhir Juli 2023,  Bulog Cabang Cirebon sudah menyerap 82.000 ton setara beras, dari total target penyerapan di akhir tahun yakni sebanyak 96.500 ton beras. 

Dengan nilai capaian itu, Bulog Cirebon telah melakukan penyerapan sekitar 85 persen dari rencana penyerapan tahunan.

Hal ini terwujud karena Bulog melakukan pengoptimalan sejak awal tahun, sehingga Bulog Cirebon memiliki cadangan beras yang cukup baik.

Hingga hari ini, Kamis, Bulog memiliki stok cadangan beras mencapai 50.000 ton, yang terdiri dari 13.000 ton beras luar negeri asal Vietnam dan Thailand serta 37.000 beras dalam negeri.

Namun, terjadi kendala penyerapan pada Agustus-September karena minimnya bahan baku.

Banyak sawah di kota kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kuningan, serta Kabupaten Indramayu, mengalami kekeringan sehingga gagal panen.

Hal ini menyebabkan harga bahan baku mengalami kenaikan harga.

Dia menyebut harga Gabanh Kering Panen (GKP) saat ini mencapai Rp 7.000, sedangkan HPP GKP pemerintah Rp 5.100.

Sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan sudah mencapai Rp 8.000, sementara HPP pemerintah Rp 6.300 perkilogram.

Kenaikan harga bahan baku ini terjadi karena kekeringan yang kian meluas. Sehingga banyak petani yang gagal panen karena kekurangan air.

“Ada kenaikan bahan baku yang salah satunya diakibatkan oleh kekeringan. Karena kita lihat sekarang itu, di beberapa lokasi terjadi atau mungkin di semua lokasi, kekeringan. Pasokan produksi berkurang,” kata Imam.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/07/155854378/bulog-akan-salurkan-bantuan-18000-ton-beras-ke-cirebon-majalengka-dan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com