Salin Artikel

Polisi Otopsi Mayat Korban Begal di Tasikmalaya, Pelaku Masih Buron

Langkah tersebut untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban demi melengkapi hasil penyelidikan dengan bukti-bukti yang ada seperti keterangan saksi dan sebilah celurit panjang warna kuning mas. 

Sedangkan, para pelaku sampai saat ini masih dikejar polisi dengan bukti identitas sesuai keterangan teman korban. 

"Hari ini diotopsi rencananya di RS SMC Singaparna (Kabupaten Tasikmalaya). Penyelidikan terus dilakukan, kalau pelaku masih dalam pengejaran," jelas Kepala Polsek Indihiang Kompol Haji Iwan, kepada wartawan di kantornya, Senin pagi. 

Iwan mengatakan, hasil penyelidikan sementara belum bisa diungkapkan ke publik saat jalannya proses pengungkapan kasus tersebut. 

Namun, polisi sedang mengerucutkan penyebab pasti kejadian tersebut yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dengan luka bacok ditemukan di bawah jembatan jalan setinggi 7 meter itu. 

"Tentunya sudah ada beberapa bukti titik terang penyelidikan. Nanti detailnya akan diungkap setelah kasusnya selesai penyelidikan," tambah Iwan. 

Sebelumnya, Fajar Muhammad Nur Alam (26) warga Kelurahan Tuguraja Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan tewas di sebuah jurang bawah jembatan Jalan Letnan Harun dekat SPBU Terminal Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (9/9/2023) dini hari. 

Tubuh korban penuh luka bacok di bagian punggung dan kaki saat ditemukan kali pertama oleh temannya sendiri Maulana Arif Kurnia (22), yang berhasil melarikan diri saat kejadian pembegalan.  

"Saat itu saya dan korban berboncengan pakai motor mengisi bensin di SPBU. Lalu kami berhenti di jembatan jalan dekat SPBU untuk buang air kecil. Tiba-tiba ada dua orang pelaku berboncengan pakai motor bawa celurit dan berteriak meminta kunci motor kami. Kami sempat melawan, saya lari minta bantuan dan korban terpojok oleh sabetan celurit para pelaku," jelas Maulana di lokasi kejadian, Sabtu pagi. 


Maulana menambahkan, saat kembali bersama warga sekitar ke lokasi kejadian para pelaku bersenjata tajam itu sudah kabur. 

Dia pun mencari korban bersama warga dan teman-teman lainnya dan menemukan korban sudah di jurang bawah jembatan penuh luka bacok. 

"Saat diperiksa, teman saya sudah meninggal dunia dan posisinya di bawah jembatan dengan tinggi sekitar 7 meter dari jalan. Punggung dan kakinya banyak luka bacok senjata tajam. Kami pun lapor polisi," tambah Maulana. 

Menurutnya, kedua pelaku begal tersebut berboncengan membawa celurit berpapasan saat dirinya dan korban berhenti di pinggir jembatan jalan. 

Namun, mereka memutar arah dan menghampiri sambil berteriak-teriak mengacungkan celurit meminta kunci motor. 

"Jadi, mereka lewat lawan arah, saat melihat kami di pinggir jalan, mereka balik arah. Kemudian mereka menyerang saya dan korban," kata dia. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/11/093652178/polisi-otopsi-mayat-korban-begal-di-tasikmalaya-pelaku-masih-buron

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke