Salin Artikel

Mobil Sedan Corolla Terbakar di Tol Purbaleunyi, Polisi Sebut Ada Kejanggalan

KOMPAS.com - Polisi saat ini tengah menyelidiki penyebab terbakarnya mobil Toyota Corolla di Km 130+300 ruas Jalan Tol Purbaleunyi, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023) malam.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo mengatakan, polisi melakukan penyelidikan karena menilai ada yang janggal dalam peristiwa tersebut.

"Tapi masih didalami Unit Reskrim dulu," kata Wibowo, Sabtu (16/9/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Berdasarkan pemeriksaan rekaman CCTV di lokasi kejadian, Wibowo menyampaikan, api terlihat pertama kali muncul dari kap mesin mobil tersebut.

Akan tetapi, pengemudi mobil sedan itu memilih tetap di lajur kanan alih-alih menepikan kendaraannya ke kiri.

Selain itu, dia menambahkan, pengemudi mobil itu pun tidak mau keluar saat hendak dibantu pengendara lain.

"Kasusnya sama seperti mobil terbakar di (Tol) Cisumdawu, saat mobil terbakar, mobil minggir ke kiri, seluruh penumpang keluar menyelamatkan diri. Kalau ini beda," ujar Wibowo.

"Dia (pengemudi Corolla) merapat ke kanan, kemudian kami coba tolong dengan pecahkan kaca, tapi tidak ada respons. Kami suruh keluar pun tidak respons. Ini masih kami dalami," sambungnya.

Menurut Wibowo, pihaknya juga akan mendalami kondisi korban saat kejadian. Pasalnya, korban pun diduga tak sadarkan diri saat peristiwa itu terjadi.

"Ini masih kami dalami apakah korban ini memang sebelum terjadinya kebakaran itu sudah dalam keadaan sakit atau tidak sadarkan diri atau seperti apa. Kami tidak tahu, kami dalami dulu, ini kondisi berbeda," ucap Wibowo.

Kronologi kejadian

Sebelumnya diberitakan, akibat kejadian tersebut, pengemudi yang merupakan pria berusia 40 tahun, warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, meninggal dunia dengan luka bakar.

Kapolsek Cimahi Selatan, AKP Yudhi Haryanto memaparkan, kebakaran itu bermula saat korban mengendarai mobilnya di ruas Tol Purbaleunyi.

"Saat melaju di jalur dua, mobil tersebut terlihat mengeluarkan asap oleh pengendara yang berada di belakangnya. Kemudian di Km 130, mobil menyisi ke jalur tiga dan berhenti," tutur Yudhi.

Api kemudian menyala dari dalam mobil dan membakar seluruh rangka mobil dengan cepat, sedangkan pengemudi terjebak di dalam mobil.

"Apinya berasal dari dalam mobil. Saksi hendak menolong dan mencoba memecah kaca, namun api lebih cepat membakar. Korban akhirnya terjebak di dalam mobil," paparnya.

Setelah api berhasil dipadamkan, korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Sartikaasih, Kota Bandung.

Keluarga korban pun telah menerima peristiwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.

"Dugaannya korban tewas setelah banyak menghirup asap dan terbakar. Luka bakarnya 100 persen, tapi lebih pastinya mengenai itu di pihak medis," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/16/194228878/mobil-sedan-corolla-terbakar-di-tol-purbaleunyi-polisi-sebut-ada-kejanggalan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com