Salin Artikel

Lomba Memancing, Peserta Temukan Ikan Langka di Sungai Citarum

KARAWANG, KOMPAS.com - Ikan endemik langka Sungai Citarum, Mastacembulus erythrotaenia atau Sili Api dan Amyda cartilaginea atau bulus Citarum kembali ditemukan. Ini berkat lomba mancing ikan endemik Sungai Citarum di Bendung Walahar, Sabtu (16/9/2023).

Sili dan bulus Citarum ini didapat pemancing pada lomba itu.

Ketua Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (Forkadasc+) Yazid Alfaizun mengatakan, lomba yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang itu memang digelar dalam rangka penelitian dan identifikasi ikan apa saja yang ada di Sungai Citarum. 

"Dan, Alhamdulilah hari ini mulai jam 10 pada dapat ikan endemik Sungai Citarum. Salah satunya Sili, terus ada bulus Citarum, dan sebagainya," kata Yazid, Minggu (17/9/2023).

Pada 2018, Forkadasc+ berkolaborasi dengan Bara Rimba melakukan penelitian dan identifikasi ikan endemik Sungai Citarum. Salah satunya ditemukan ikan Sili atau warga kerap menyebut Berod.

Setelah lima tahun, Forkadas+ ingin menilik kembali ikan-ikan yang ada di sungai terpanjang di Jawa Barat itu. 

"Dan kick off-nya bertepatan dengan HUT ke-390 Kabupaten Karawang," katanya. 

Selain Sili dan Bulus Citarum, ikan endemik yang ditemukan ada tawes ekor merah atau Barbonymus altus dan gabus atau Channa striata.

Yazid berharap ke depan semakin banyak ikan endemik yang hidup di Sungai Citarum.

Terlebih dengan adanya program Citarum Harum.

Ikan hasil memancing yang diserahkan kepada panitia rencananya dikembangbiakkan. Setelah berkembangbiak, ikan-ikan itu akan dilepas kembali ke Sungai Citarum. 

"Dulu ada Citarum Bestari, sekarang ada Citarum Harum, diharapkan bisa mengembalikan ikan Sungai Citarum menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Karawang," katanya. 

Yazid mengatakan total ada 90 tim dengan 270 orang yang berpartisipasi dalam lomba memancing bertajuk Citarum Cerita Kehidupan itu. Tak hanya dari Karawang, ada juga warga Bogor, Purwakarta, dan Jakarta yang turut serta. Lomba berlangsung sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. 

Staf Ahli Satgas Citarum Harum Taufan Suranto mengatakan cakupan Das Citarum di Karawang cukup besar. 

"Jadi yang pertama kita mengapresiasi bahwa ini dalam metode ilmiah itu uji sampling sejauh mana ikan endemik di Citarum ini masih ditemukan. Dengan alasan ada perkembangan perkembangan yangg positif," kata Taufan. 

Taufan berharap ke depan identifikasi ikan endemik dilakukan lebih terintegrasi dan pentahelix. Dengan melibatkan juga unsur kampus lantaran terkait metodologi. 

Berbicara soal ikan endemik, kata Taufan, yang paling penting adalah konservasi. Pertama perlu dilakukan penelusuran habitatnya. Misalnya apakah ada leuwi-leuwi atau palung-palung yang menjadi habitat ikan endemik. 

"Lestarikan tempat itu, bikin kawasan edukasi dan konservasi. Kalau sudah nemu tempat yang bagus ya konseevasikan di situ. Dan, yang paling menarik sebenarnya bagaimana ikan ini bisa dibudidayakan," katanya.

Konservasi membutuhkan proses yang panjang dan perlu melibatkan banyak pihak. Mulai dari akademisi, komunitas hingga perusahaan swasta. Taufan berpendapat, Perum Jasa Tirta II sebagai pengelola irigasi hingga kanal harus memberikan perhatian khusus.

"Artinya kalau saya nggak lihat ini ya kebangetan. Tapi alhamdulilah Perum Jasa Tirta sudah ada. Ke depan bagaimana kolaborasi dengan temen-temen Jasa Tirta lebih bagus lagi. Termasuk nanti membangun kawasan konservasi khusus," ujar Taufan.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/17/124938678/lomba-memancing-peserta-temukan-ikan-langka-di-sungai-citarum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke