Salin Artikel

Ibu Paruh Baya di Tasikmalaya Hilang Bareng Motornya Saat Jadi Tukang Kredit

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Hajah Euis Nurhasanah (58), ibu parah baya asal Kampung Tanjung Hurip, Desa Nusawangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menghilang bersama motornya saat berkeliling jadi tukang kredit sejak Minggu (17/9/2023). 

Selama hilang 5 hari ini pihak keluarga belum mendapatkan informasi apapun. Terakhir korban diketahui keberadaannya di wilayah Cikuya, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, saat hari pertama menghilang. 

"Saat 24 jam sejak hari pertama menghilang, kami sudah lapor polisi ke Polsek Cisayong. Kebetulan ibu saya punya pekerjaan tukang kredit sudah biasa berkeliling ke wilayah Rajapolah dan lainnya. Tapi, saat berangkat memang ibu saya memakai sejumlah perhiasan. Sudah 5 hari hilang sampai hari ini," jelas Jeni (40), anak korban kepada Kompas.com lewat telepon, Kamis siang. 

Jeni menuturkan, pihak keluarga mengetahui korban hilang, saat korban tak kunjung pulang.  Kemudian para pegawai serta warga yang sedang membangun masjid di kampungnya menanyakan keberadaan korban. 

Pasalnya, pada pagi hari pertama menghilang korban sempat memberikan makanan kepada 40 pegawai dan warga yang sedang membangun masjid di kampungnya. 

Saat itu, pihak keluarga mulai berkomunikasi bersama anak-anak yang lainnya mempertanyakan keberadaan korban dan tak ada yang mengetahuinya. 

"Sejak saat itu kami melakukan pencarian dan menelusuri titik-titik lokasi yang biasa dikunjungi ibu kami sebelum lapor polisi. Sampai akhirnya dapat informasi titik terakhir dikunjungi adalah di Cikuya, Rajapolah. Ke titik pelanggan selanjutnya, ternyata tidak ada berkunjung," tambah Jeni. 

Saat kejadian, tambah Jeni, ibunya mengendarai motor Honda Beat berwarna oranye-putih sendirian.  

Kasus tersebut kini sedang ditangani Kepolisian. Polisi menelusuri keberadaan korban dan motornya selama ini. 

"Kami pun saat ini sudah membuat pengumuman orang hilang di beberapa laman media sosial keluarga. Berikut nomor telepon anak korban atas nama Nuraeni di Whatsaap 087860079425 bagi orang-orang yang mengetahui keberadannya," kata dia. 

Adapun ciri-ciri korban adalah tinggi 156 sentimeter dengan kulit putih dan baju gamis hitam berkerudung. 

Pihak keluarga berharap bagi seluruh masyarakat yang mengetahui korban dengan ciri-ciri tersebut supaya bisa memberitahukannya segera. 

"Kami berharap ke semua pihak bisa dibantu untuk menemukan keberadaan korban saat ini," bebernya.

Sementara itu, Kepala Polsek Cisayong Polresta Tasikmalaya AKP Rokhmadi, membenarkan adanya laporan dari warga terkait orang hilang warga di wilayah hukumnya selama ini. 

Korban bersama motornya Honda Beat bernomor polisi Z 4780 NA dengan membawa ponsel Merk Xiomi masih menghilang dengan kondisi nomornya tidak aktif. 

Pihak Kepolisian pun saat ini tengah menyelidiki kasusya dan telah memeriksa beberapa orang saksi di lokasi kejadian. 

"Betul, telah ada laporan orang hilang warga Cisayong. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan," singkat Rokhmadi, Kamis siang. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/21/145233378/ibu-paruh-baya-di-tasikmalaya-hilang-bareng-motornya-saat-jadi-tukang-kredit

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com