Salin Artikel

Sepanjang Juli hingga Agustus, Ada 67 Karhutla di Kabupaten Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Bandung meningkat selama musim kemarau ini.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelematan, Hilman Kadar menyebut, sejak bulan Januari hingga Agustus Karhutla melonjak.

"Dari total 298 kejadian kebakaran, terdapat 67 peristiwa kebakaran hutan dan lahan," katanya melalui pesan singkat, Minggu (24/9/2023).

Tercatat, Karhutla sejak bulan Januari hingga Juni 2023 hanya terjadi 4 kali. Namun, kata dia, sejak Juli hingga Agustus 2023, terjadi lonjakan karhutla hingga 67 kasus.

"Saat ini kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bandung memang ada peningkatan, jumlahnya 67 kejadian," terangnya.

Menurutnya, rata-rata kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bandung disebabkan kemarau panjang, ditambah fenomena El Nino.

"Karena eskalasi cuaca, matahari sangat terik sehingga mengeringkan alang-alang, dedaunan, sampai pohon, sampai semalam saja terjadi 5 kali kebakaran lahan alang-alang," ujarnya.

Ia mengungkapkan kebakaran yang terjadi beberapa bulan tersebut tak lain hanya karena perubahan cuaca yang berpengaruh kepada resistensi kebakaran.

"Ya termasuk kebakaran lahan alang-alang kering, kebun dan lain halnya," jelas dia.

Meski begitu, beberapa peristiwa Karhutla terjadi karena kelalaian manusia.

"Ada penyebabnya dari buang puntung rokok masih menyala, membuka lahan dengan cara dibakar, membakar sampah, akibat alam, macam-macam penyebabnya," jelasnya.

Namun, persentase kebakaran antara faktor alam dan kelalaian, kata dia, masih dominan faktor alam.

"Tapi yang jelas bahwa semua terjadi pengaruh dari pada cuaca saat ini, kebakaran lahan, kebakaran alang-alang, dan pohon bambu sedang merebak. Sebab pengaruh faktor cuaca yang panas mengeringkan pohon-pohon dan ranting yang jatuh dan kering resistensi," bebernya.

Pihaknya, mengimbau agar masyarakat yang mau membuka lahan tidak lagi dengan cara di bakar. Pasalnya, hal tersebut menimbulkan titik api yang semakin melebar lantaran terbawa angin.

Tak hanya itu, bagi masyarakat yang hobi jalan kaki ke gunung atau camping, kata Hilman, agar tidak membuang puntung rokok sembarangan.

Ia juga meminta pihak pengelola wisata dan pengunjung untuk tak membuat api unggun dan meninggalkan api unggun dalam keadaan menyala.

"Kepada masyarakat juga diimbau ketika sedang masuk ke daerah kehutanan tidak membuang puntung rokok sembarangan dalam keadaan menyala, itu juga penyulut terjadinya kebakaran lahan, Ini juga menjadi resistensi ketika tertiup angin apalagi di pegunungan apalagi yang sulit dijangkau," ujarnya.

"Masyarakat juga diimbau untuk cepat melaporkan kepada kami, jangan memadamkan sendiri karena biasanya rentetan alang-alang sangat cepat menyebar, segera melaporkan kepada cal center kami di 0225891113 atau ke aparat setempat karena kami juga punya 9 pos damkar di wilayah,"pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/25/065731078/sepanjang-juli-hingga-agustus-ada-67-karhutla-di-kabupaten-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke