Salin Artikel

WN AS Pembunuh Mertua Kenal Istri lewat Medsos, Datang ke Banjar Langsung Menikah

BANJAR, KOMPAS.com - Agus Sopiyan, warga Dusun Randegan 1, Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal usai dianiaya menantunya Arthur Leigh Welohr, warga negara AS.

Anak pertama Agus, Siti Aisyah, mengatakan, adiknya Siti Basiroh berkenalan dengan Arthur lewat media sosial.

"Kenal di Facebook," kata Siti Aisyah di kediamannya, Selasa (26/9/2023).

Siti Aisyah sendiri memiliki dua adik, yakni Siti Basiroh (istri pelaku) dan Siti Nuraenah.

Arthur dengan Siti Basiroh awalnya dikenalkan oleh Siti Nuraenah. Arthur dan Siti Nuraenah sudah lama berteman di Facebook tapi tidak pernah bertemu.

Setelah kuliah, Siti Nuraenah kemudian menikah. Pertemanan Siti Nuraenah dengan Arthur di medsos tetap berjalan.

"Adik yang bungsu nikah lebih dulu. Siti Basiroh belum menikah saat itu," kata Siti Aisyah.

Karena kakaknya belum punya jodoh, Siti Nuraenah kemudian mengenalkannya dengan Arthur. Setelah berkenalan, Siti Basiroh dan Arthur kemudian intens berkomunikasi lewat Facebook.

"Karena masih berkontak (antara Siti Nuraenah dengan Arthur), jadi dikenalkan," kata Siti Aisyah.

Saat itu, Arthur menyatakan keseriusan untuk menikahi Siti Basiroh. Namun Siti Basiroh mengatakan, jika mau serius maka Arthur harus memeluk agama Islam terlebih dulu.

"(Arthur kemudian masuk Islam) Sebelum datang ke sini (rumah korban), sudah jadi mualaf kurang lebih satu tahun. Lalu di situ yang meyakinkan adik saya (untuk menikah)," kata Siti Aisyah.

Ketika datang ke Banjar, lanjut dia, Arthur langsung melangsungkan pernikahan. Arthur datang seorang diri saat menikah, tidak diantar keluarganya.

"Dia ini datang tidak lama, langsung melangsungkan pernikahan. Kami tidak menduga-duga (akan berperilaku buruk)," terangnya.

Ditanya apakah sebelum ke Banjar, Arthur lama menetap di Indonesia, Siti Aisyah mengaku tidak mengetahuinya. Hanya saja, Arthur datang dari Bandara saat akan ke Kota Banjar.

"Dia datang 2021. Pernikahannya pun tahun 2021, nikah di sini. Tercatat di KUA," kata Siti Aisyah.

Menurut dia, Arthur merasa betah tinggal di Kota Banjar. Kata Arthur, Kota Banjar tidak luas sehingga mudah mencari apa saja yang dibutuhkan.

"Katanya I like Banjar. Di sini dia beli rumah, beli kebun," ujar Siti Aisyah.

Arthur mulai bertingkah kasar pada tahun 2023 ini. Saat itu ia merusak tungku dapur, merusak kebun, kolam, dan rumah.

"Saat datang tidak ada penolakan karena tidak ada tanda mencurigakan," jelas Siti Aisyah.

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/26/120600178/wn-as-pembunuh-mertua-kenal-istri-lewat-medsos-datang-ke-banjar-langsung

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com