Salin Artikel

Cimin Dagangannya Diduga Jadi Penyebab Keracunan Massal, Kakek T Ternyata Baru Sehari Berjualan

KOMPAS.com - Puluhan siswa SD Negeri 3 Jati, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), mengalami keracunan massal pada Selasa (26/9/2023).

Peristiwa ini mengakibatkan seorang siswi meninggal.

Para korban diduga mengalami keracunan usai memakan aci mini (cimin) yang dijual seorang kakek berinisial T.

Anak T, Miati, mengatakan bahwa ayahnya baru sehari berjualan cimin.

"Kalau bikin dan jualan cimin baru kemarin, hari Selasa (26/9/2023)," ujarnya, Jumat (29/9/2023), dikutip dari Tribun Jabar.

Sebelum berjualan cimin, T menjajakan aromanis. Itu pun selama dua minggu.

Terkait dagangan cimin ayahnya, Miati menuturkan, bahan-bahan cimin dibeli dari warung. T lantas mengolahnya, lalu dimasukkan ke kulkas.

Untuk membuat cimin, T menggunakan satu kilogram terigu. Ketika sudah habis, ditambah lagi setengah kilogram, sehingga pada hari itu dia menghabiskan terigu sebanyak satu setengah kilogram.

T menjajakan cimin itu di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cibanteng pada pagi hari, lalu pindah ke SDN Jati pada siangnya.

"Sebelumnya enggak ada apa-apa. Bahkan sebelum dijual, cucu-cucunya juga sudah mengonsumsi, makan di rumah. Saya juga habis bikin dan makan juga," ucapnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cimahi AKBP Aldi Subartono menjelaskan, kakek T dimintai keterangan tentang bagaimana caranya meracik bahan hingga menjajakan cimin ke sekolah-sekolah di sekitar Kecamatan Saguling.

"Kami mendapat informasi bahwa pada hari Selasa di SDN Jati 3 ketika istirahat membeli makanan cimin, kemudian setelah itu banyak yang perutnya sakit dan sebagainya, kemudian dibawa ke Puskesmas Saguling," ungkapnya, Jumat.

Sementara itu, untuk mengetahui penyebab para murid keracunan, petugas telah mengambil sampel dari bahan-bahan pembuat cimin untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar.

"Tadi sudah diambil sampel bahan olahan cimin dan bumbunya termasuk bumbu pedasnya (untuk diuji laboratorium)," tutur Kepala Puskesmas Saguling Burhan.


Murid SD di Bandung Barat diduga keracunan cimin

Dalam peristiwa ini, terdapat 35 orang yang mengalami keracunan.

Dari jumlah tersebut, satu di antaranya meninggal karena memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid berupa kelainan darah atau talasemia.

Burhan mengungkapkan, korban mengalami gejala yang hampir seragam, yakni pusing, mual, muntah, sampai diare. Gejala gangguan ini memicu dehidrasi, sehingga pasien harus dibantu alat infus.

Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono menerangkan, dari 34 anak yang mengalami keracunan, ada yang dirawat inap di rumah sakit maupun rawat jalan.

"Untuk sekarang kondisinya sudah stabil dan membaik, mudah-mudahan hari ini kondisinya terus membaik, sehingga mereka bisa segera pulang," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Bagus Aji Panuntun | Editor: Gloria Setyvani Putri, Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cimin Diduga Bikin Puluhan Murid SD di Bandung Barat Keracunan, TA Ternyata Baru Sehari Dagang

https://bandung.kompas.com/read/2023/09/29/165921778/cimin-dagangannya-diduga-jadi-penyebab-keracunan-massal-kakek-t-ternyata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke