Salin Artikel

Istri di Bogor Hilang Usai Pamit Beli Es, Bawa Perhiasan tapi Tinggalkan Mas Kawin

Sementara emas kawin atau cincin nikah yang selama ini dipakai oleh Fitri ditinggal begitu saja atas meja.

Sang suami, Mustofa mengatakan bahwa istrinya menghilang setelah pamit pergi ke mertua membeli es ke depan rumah.

Namun hingga malam hari Fitri tak kunjung kembali dan selama 24 jam pencarian juga tidak membuahkan hasil sama sekali.

Mustofa dan keluarganya lalu mengecek ke kamar untuk mencari petunjuk namun semua pakaian masih lengkap di lemari.

Hanya saja, perhiasan kalung emas beserta surat-suratnya diduga dibawa oleh sang istri.

Sedangkan cincin nikah atau mas kawin ditinggal atau digeletakkan begitu saja di atas meja.

"Emas kawin dilepas sama dia, cincin yang selama ini dipakai. Sementara kalung emas yang saya beliin buat dia itu dibawa sama surat-suratnya," ungkap Mustofa saat ditemui usai dimintai keterangan di Polsek Tanah Sareal, Kamis (5/10/2023) malam.

Padahal, sambung Mustofa, biduk rumah tangganya berjalan normal dan tak pernah ada masalah sejak menikah awal September 2023 lalu.

Kini, Mustofa curiga dengan sikap istrinya yang pergi begitu saja meninggalkan rumah.

Apalagi, sang istri memiliki mantan kekasih. Ia pun tak ada masalah sehingga menikah di awal September lalu.

"(Awalnya) ya dikenalin sama bibinya. Saya tahu dia kerja di matrial, jadi asisten rumah tangga juga. Nah dia bilang mau sama saya bener-bener cari yang serius. Saya kan tanya balik, yaudah kita jalanin. Saya tanya kepaksa nggak. Dia jawab nggak, nggak. Ya sudah terus nikah," bebernya.


Sementara itu, Kapolsek Tanah Sareal Kompol Ariani mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Kini, Mustofa sedang dimintai keterangan terkait berita acara orang hilang.

"(Sekarang tahap apa?) masih dimintai keterangan untuk pelapor yang mana pelapornya adalah suami ya sendiri," ujar Ariani di Mapolsek Tanah Sareal.

Ariani menyampaikan bahwa kemungkinan bakal ada penambahan saksi untuk dimintai keterangan

"Iya ada keterangan nanti setelah pemeriksaan terlapor mungkin kita ada pengembangannya. Untuk Jejaknya belum karena sampai saat ini belum ada informasi apa apa," ujarnya.

Ariani mengimbau bila ada masyarakat atau kerabat sahabat rekan kerja atau siapapun yang menemukan Fitri bisa melapor ke kantor polisi atau bisa memberikan kepada keluarganya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/05/222137578/istri-di-bogor-hilang-usai-pamit-beli-es-bawa-perhiasan-tapi-tinggalkan-mas

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com