Salin Artikel

Polemik Umrah Berjemaah Pejabat Cianjur yang Berujung Dugaan Gratifikasi

CIANJUR, KOMPAS.com – Organisasi mahasiswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bernama Himat (Himpunan Mahasiswa Tjiandjoer) melaporkan dugaan gratifikasi umrah ke pihak kepolisian.

Saat ini perkara tersebut tengah dalam penanganan jajaran Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur.

Ketua PP Himat, Raden Edwin Nursalam, mengemukakan, dugaan gratifikasi bermula dari kecurigaan terhadap rencana umrah yang akan diikuti sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cianjur.

“Ada 127 orang dalam daftar kegiatan umrah itu, dari unsur MUI, politisi, pejabat, atau ASN dan bupati beserta koleganya,” kata Edwin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/10/2023) malam.

“Namun, belakangan informasinya bupati tidak jadi berangkat (umrah). Ini kan semakin menguatkan indikasi tersebut,” Edwin menambahkan.

Menurut dia, kegiatan umrah berjemaah tersebut diduga dibiayai pihak pengusaha sebagai hadiah terkait proyek pembebasan lahan atau ruislag seluas 10.000 hektar di daerah Cidaun dan Sukanagara.

“Proyeknya sudah jalan, clear. Umrah ini dugaan kami sebagai bentuk hadiah dari pihak pengusaha ke pemda dalam hal ini bupati karena telah memberikan rekomendasi,” tutur Edwin.

Indikasi tersebut diperkuat dengan adanya pernyataan dari pejabat MUI Cianjur yang menyebutkan, biaya kegiatan umrah tersebut bukan dari APBD melainkan dari anggaran pribadi seorang pengusaha.

“Atas dasar itulah kemudian kami menempuh langkah ini, yang kita laporkan pihak yang memberi gratifikasi dan pihak yang menerimanya,” ujar dia.

Selanjutnya, Edwin menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini ke pihak kepolisian.

“Warga Cianjur ini sedang kondisi sulit, usai kena gempa juga. Tapi ini para pejabatnya malah berangkat umrah baramai-ramai. Ada apa ini, ada kepentingan apa, dan ada tujuan apa,” ujar Edwin.

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur Inspektur Satu Tono Listianto menginformasikan telah menerima berkas laporan tersebut.

Sejauh ini, jajarannya masih mempelajari dan melakukan pendalaman atas perkara tersebut.

“Masih kita dalami dan pelajari, yang jelas kita sudah menyiapkan administrasi penyidikannya, ya,” kata Tono saat dikonfirmasi ulang via telepon, Kamis (5/10/2023) malam.

Ia juga sebelumnya mengatakan, pengusaha yang disebut jadi donatur dalam perjalanan itu akan diminta keterangannya.

"Selama proses tersebut, kita akan panggil semua peserta umrah bareng tersebut, termasuk orang yang mendanainya secepatnya akan dipanggil," kata Tono di Cianjur, Rabu (4/10/2023), seperti dilansir Antara.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/06/090414778/polemik-umrah-berjemaah-pejabat-cianjur-yang-berujung-dugaan-gratifikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke