Salin Artikel

Harga Beras Tinggi, Pemkab Sumedang Siapkan Operasi Pasar Terbatas

SUMEDANG, KOMPAS.com - Harga beras di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih relatif tinggi. Dalam sebulan terakhir, harga beras masih di angka Rp 14.000 per kilogram.

Tingginya harga beras di Kabupaten Sumedang ini, dipicu kurangnya pasokan beras akibat kemarau panjang.

Pemilik Kios Besar di Pasar Inpres Sumedang Entis Sutisna mengatakan, sudah sebulan terakhir harga beras naik mencapai Rp 14.000 per kilogram untuk beras premium. Sedangkan kualitas sedang Rp 13.500 per kilogram.

"Sudah sebulan ini harganya masih segitu, normalnya memang Rp 11.000-12.000 per kilogram," ujar Entis kepada Kompas.com di Pasar Inpres Sumedang.

Entis menuturkan, selain harga yang masih relatif mahal, daya beli masyarakat juga turun.

"Iya, daya beli masyarakatnya sekarang kurang. Kalau untuk pasokan masih aman. Di sini, saya hanya menjual beras Sumedang, untuk pasokannya sejauh ini aman," tutur Entis.

Berbeda dengan harga beras yang masih relatif tinggi, harga telur ayam di Pasar Inpres Sumedang justru mengalami penurunan.

Pemilik Kios Ares Telur Sumedang, Sukur Aditya (27), mengatakan, ia menerima pasokan telur dari Brebes, Jawa Tengah.

Saat ini, kata Aditya, untuk harga telur Rp 25.000 per kilogram, harga grosir bisa Rp24.000 per kilogram. Normalnya Rp 27.000-28.000 per kilogram.

"Jadi sekarang ini harganya turun, pasokan Alhamdulillah lancar, daya beli masyarakat juga normal," ujar Aditya kepada Kompas.com di kios telur miliknya.

Sementara itu, menyikapi masih tingginya harga beras di Kabupaten Sumedang, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan operasi pasar terbatas.

"Untuk harga beras memang masih tinggi, kenaikannya mencapai 19-30 persen. Kami akan segera melakukan operasi pasar terbatas sebagai upaya pengendalian harga beras ini," ujar Herman kepada sejumlah wartawan saat Sidak di Pasar Inpres Sumedang.

Herman menuturkan, kenaikan harga beras di Sumedang terjadi akibat berkurangnya pasokan beras karena musim kemarau.

"Selain itu, Sumedang menjadi produsen beras terbaik di Jawa Barat, Cipinang. Untuk beras kualitas menengah atas, Sumedang pemasok terbaik di Jawa Barat, ke Cipinang juga," tutur Herman.

Herman menyebutkan, untuk harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) lainnya relatif stabil. Bahkan, ada yang mengalami penurunan harga.

"Tapi, untuk Bapokting lainnya relatif stabil, bahkan untuk harga telur turun. Jadi secara umum harga Bapokting stabil," sebut Herman.

Herman mengatakan, dalam menjaga stabilitas harga, Pemkab Sumedang memiliki aplikasi digital yang terintegrasi, yaitu melalui Sistem Informasi Perdagangan (Sindang).

"Kami memiliki 7 pasar pemerintah daerah dan 2 pasar desa. Jadi, kami monitoring harga setiap hari melalui aplikasi Sindang, dan hari ini, cek langsung untuk melihat, hasilnya (harga pasar) tidak jauh beda. Komoditas relatif stabil, inflasi masih terkendali," kata Herman. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/10/111221978/harga-beras-tinggi-pemkab-sumedang-siapkan-operasi-pasar-terbatas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke