Salin Artikel

Sebagian Siswa SD yang Keracunan Yoghurt di Bandung Barat Sudah Pulih, Korban Mungkin Bertambah

KOMPAS.com - Puluhan siswa SD dari dua sekolah di Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami keracunan massal.

Sebanyak 20 siswa mengeluh gangguan pencernaan secara serentak setelah meminum jajanan yoghurt yang dibeli di sekitar sekolah mereka, Rabu (11/10/2023).

Dari keluhan para siswa, mereka merasakan gejala mual, muntah-muntah, pusing dan sakit perut.

Petugas medis Puskesmas Padalarang, dr Daniel, mengatakan, terkait kejadian ini pihaknya mendapat informasi dari pihak sekolah sekitar pukul 10.00 WIB, lalu datang ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan pada pukul 12.00 WIB.

"Saat dilakukan pemeriksaan, ini memang gejala khas keracunan," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (11/10/2023) sore dilansir dari TribunJabar.id.

Daniel mengatakan, berdasarkan hasil surveilans oleh petugas medis, keracunan yang dialami puluhan siswa SDN 1 dan SDN 2 Cimerang itu diduga akibat meminum jajanan yoghurt dari pedagang di sekitar sekolah.

Namun, untuk mengetahui pasti penyebab keracunan itu, kata dia, pihaknya akan melakukan uji laboratorium bagi sampel minuman tersebut di Labkesda Jabar.

"Dugaan (keracunan) ini dari jajanan yoghurt, tapi untuk kepastian, kita ambil sampelnya untuk diteliti," kata Daniel.

Selain itu, ada dua sampel minuman yoghurt yang mereka kirim ke Labkesda Jabar.

Hasil uji laboratorium dua sampel minuman itu, kata dia, nantinya akan keluar 1-7 hari ke depan, sedangkan sampel muntahan belum bisa diuji karena hingga saat ini belum semuanya terkumpul.

"Adapun untuk (sampel) muntahan siswa, pas kami datang sampelnya belum kita koleksi secara utuh," kata Daniel.

Ia menambahkan, semua siswa yang mengalami keluhan pusing, muntah-muntah, dan sakit perut, sudah mendapatkan penanganan dengan cara memberikan cairan infus serta obat-obatan.

"Sudah banyak yang sembuh, fase kritis 4 jam pertama sudah terlewati karena langsung kami tangani. Sekarang tinggal dua siswa yang mengalami gejala dehidrasi," ujarnya.

Menurutnya, peristiwa keracunan ini termasuk kejadian luar biasa (KLB).

"Sehingga biaya pengobatannya bakal ditanggung oleh Pemkab Bandung Barat," ujarnya.

Korban mungkin bertambah

Meski sudah ditangani, jumlah korban keracunan minuman yoghurt ini berpotensi bertambah karena minuman tersebut dijajakan secara bebas oleh pedagangnya di sekitar sekolah.

"Kami sudah berkoordinasi dengan sekolah untuk mem-blasting informasi jika ada lagi yang mengeluhkan dengan gejala serupa, segera hubungi nomor hotline yang kami sediakan," ujarnya.

Puskesmas Padalarang telah menerjunkan tim surveilans untuk mengecek potensi siswa lain yang mengalami keracunan dan pihak sekolah diminta mengimbau orang tua dan siswa untuk melapor apabila ada yang mengeluh mual dan muntah.

"Jika gejalanya lebih berat, silakan datang ke sarana kesehatan terdekat," kata Daniel.

Polisi segera periksa penjual yoghurt

Kapolsek Padalarang Kompol Darwan mengatakan, sementara ini polisi sudah mengantongi identitas penjual yoghurt, selanjutnya polisi akan memanggil untuk dimintai keterangan.

"Kita sudah kantongi data penjual. Dalam waktu dekat yang bersangkutan kita panggil untuk diminta keterangan," ujar Darwan saat ditemui, Rabu (11/10/2023).

Hasil penyelidikan sementara, produk minuman susu fermentasi yoghurt tersebut dijual dengan cara dititipkan ke sebuah warung yang berada di dekat sekolah.

Saat ini penjual yoghurt tidak berada di kediamannya, ia diduga menghilang pasca ramai penyebab keracunan massal siswa SD disebabkan dari minuman kemasan yang ia jual.

"Kita akan lacak keberadaan penjualannya. Setelah kejadian, mungkin karena ketakutan (penjual) langsung hilang. Tapi yang jelas data identitasnya sudah kita kantongi," sebut Darwan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Update Puluhan Murid SD di Bandung Barat Keracunan Yoghurt, Sebagian Besar sudah Pulih

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/12/074039878/sebagian-siswa-sd-yang-keracunan-yoghurt-di-bandung-barat-sudah-pulih-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke