Salin Artikel

Penerbangan dari Bandung Dipindah ke Kertajati, Warga Pertanyakan Transportasi Penunjang

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan peralihan operasional penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka sudah siap per 29 Oktober 2023.

Sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang peralihan penerbangan komersil ini seluruhnya sudah rampung. Mulai dari dibukanya akses Tol Cisumdawu ke BIJB Kertajati hingga moda transportasi pendukungnya.

Diyakini, terbang dari BIJB Kertajati lebih mudah dan efisien ketimbang Bandara Soekarno Hatta. Ditunjang akses Tol Cisumdawu membuat akses dari Bandung menuju Kertajati lebih murah dan cepat.

Lantas, apakah pengguna layanan penerbangan di Bandara Husein Sastranegara sudah mengetahui terkait peralihan penerbangan komersil ini?

Iqbal (25) warga Kota Cimahi mengaku, sudah mengetahui soal peralihan penerbangan dari Bandung ke Kertajati. Namun dirinya tidak mengetahui detail waktu pastinya.

"Sudah tahu, tapi tanggalnya saya gak tahu. Tahu karena memang sudah lama juga mau dipindahkan katanya," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Kamis (19/20/2023).

Terkait perpindahan ini, secara pribadi dirinya tidak setuju karena alasan jarak. Tetapi mau tak mau Iqbal pun lebih memilih terbang dari Kertajati dibanding Soekarno Hatta.

"Kalau buat saya warga Cimahi keberatan karena makin jauh jaraknya, lebih dekat ke Bandung. Tapi dari pada dari Soekarno Hatta yang jaraknya lebih jauh, pasti makan waktu yang lebih lama juga ke sananya," ucapnya.

Iqbal pun hingga saat ini masih belum mengetahui moda transportasi pendukung apa saja yang disiapkan pemerintah untuk calon penumpang yang akan terbang dari Kertajati.

"Belum tahu travel ada atau enggaknya yang ke sana. Tapi kalau memang lebih murah tidak apa-apa. Mungkin lebih bagus lagi ada kereta api ke sana, kalau lewat jalan raya takutnya macet," katanya.

Penumpang lainnya, Indra Maulana (20) warga Dusun Sukamenak, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Tasikmalaya mengaku belum mengetahui peralihan penerbangan tersebut.

"Belum tahu penerbangan ke BIJB," ucapnya.

Jika memang layanan penerbangan dari Bandung dipindahkan, dia memilih terbang dari Kertajati karena dari segi jarak lebih dekat dari rumahnya di Tasikmalaya.

"Paling kesana, karena kan Tasik dekat sama Majalengka. Tapi mungkin harus jelas dulu aksesnya pakai apa ke Majalengka ya," katanya.

Dia berharap, pemerintah segera menyosialisasikan terkait moda transportasi yang bisa digunakan oleh warga Jabar terkait peralihan penerbangan ini. Selain itu, Iqbal berharap penerbangan dari Kertajati bisa lebih murah.

"Saya terbang ke Balikpapan sebulan sekali jadi semoga aja ada diskon atau promo dan juga dipermudah saja soal angkutan pendukungnya," tambah Iqbal.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bey Triadi Machmudin mengklaim penerbangan melalui BIJB Kertajati lebih hemat dibandingkan dari Bandara Soekarno Hatta.

Dari segi jarak, BIJB Kertajati lebih dekat dari Bandung sehingga tidak memakan waktu lama untuk mengaksesnya. Selain itu, biaya yang dikeluarkan oleh penumpang menuju bandara lebih hemat puluhan ribu rupiah.

"Kami bandingkan, misalnya berangkat jam 2 siang (Soekarno Hatta). Itu mesti minimal 5 jam sebelumnya harus sudah siap-siap dengan harga bus Damri sekitar Rp180.000," katanya kepada awak media di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Selasa (10/10/2023).

"Sementara kalau ke sini (BIJB Kertajati) perlu 3 jam, dan harganya untuk bus DAMRI-nya sekarang Rp80.000, dan semoga pada saat pembukaan nanti ada diskon. Jadi tanpa diskon pun Rp 80.000 dibandingkan Rp 180.000 sudah lebih murah, dan waktu tempuh yang disediakan lebih sedikit lagi dibanding ke Jakarta," pungkas Bey.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/19/173018378/penerbangan-dari-bandung-dipindah-ke-kertajati-warga-pertanyakan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke