Salin Artikel

"Ngampihan Pare", Cara Warga Desa Cikalong Pangandaran Menjaga Ketahanan Pangan

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Warga Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memiliki cara tersendiri dalam menjaga ketahanan pangan.

Warga yang mata pencahariannya mayoritas sebagai petani ini, memiliki leuit atau lumbung padi.

"Dari 38 RT di desa ini mempunyai leuit untuk ketahanan pangan," jelas Kepala Desa Cikalong, Ruspendi saat acara Festival Tampaling di Bukit Budaya Giri Samboja, Kabupaten Pangandaran, Kamis (19/10/2023).

Dia menjelaskan, tradisi menyimpan padi di lumbung sudah ada sejak lama. Dulunya, lumbung hanya ada di tingkat desa. Sekarang sudah ada di tingkat RT.

"Sudah turun temurun," jelas Ruspendi.

Ruspendi mengungkapkan, fungsi lumbung sama halnya dengan bank. Di saat warga butuh beras, tinggal mengambil padi yang sebelumnya disimpan.

"Leuit itu banknya petani untuk menyimpan padi. Agar dari panen ke panen lagi nyampe (stok pangan tersedia), tak terjadi rawan pangan. Makanya disimpan di leuit," kata Ruspendi.

Warga memiliki manajemen penghitungan  tersendiri dalam menyimpan padi. Mereka tahu berapa padi yang harus disimpan dan dijual.

"Agar tak kelaparan (saat musim paceklik). Maka dibuat leuit agar padi tersimpan lama," jelas Ruspendi.

Sebelum disimpan di lumbung, padi dipikul dengan sebuah alat yang disebut rengkong.

"Tujuannya agar tidak berat. Dulu kan enggak ada alat transportasi, adanya rengkong," katanya.

Alat pemikul padi dari bambu ini mengeluarkan suara. Tujuannya agar warga yang memikul mendapat hiburan selama memikul padi.

Memikul padi dengan rengkong hingga memasukan ke lumbung kemudian menjadi sebuah tradisi budaya di Cikalong.

"Ini Ngampihan Pare (memasukan padi ke lumbung)," kata Ruspendi.

Sementara itu, tradisi Ngampihan Pare ini merupakan salah satu tradisi seni budaya yang dipertunjukan di acara Festival Nampaling.

Seni budaya lainnya yang dipertunjukan di Festival Nampaling di antaranya gondang buhun, debus, wayang golek dan nampaling itu sendiri.

Seni budaya Nampaling, jelas Ruspendi, merupakan cara warga Cikalong dalam memberantas hama belalang. Nampaling berasal dari kata tampaling yang merupakan alat penangkap belalang.

"Warga punya inisiatif pemberantasan hama belalang yang ramah lingkungan. Paguyuban warga yang peduli budaya kemudian membuat festival agar orang lain bisa mengetahui cara memberantas hama di Cikalong," kata Ruspendi.

Belalang hasil buruan, lanjut dia, bisa diolah dan dijual.

"Bisa jadi penghasilan bagi mereka," pungkasnya. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/19/201819178/ngampihan-pare-cara-warga-desa-cikalong-pangandaran-menjaga-ketahanan-pangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke