Salin Artikel

Satu Rumah Rusak akibat Gempa Garut M 5,4

Dinding belakang rumah yang dihuni pasangan lansia, Sahli (77) dan Makiah (61), itu roboh dan sebagian atap berjatuhan. Sebuah sepeda motor juga tertimpa dinding yang ambruk.

"Kejadiannya sekitar pukul 21.25 WIB. Kondisi rumah kurang kokoh. Rumahnya semi tingkat,"  kata Ketua Tagana Kabupaten Pangandaran Nana Suryana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (20/10/2023) pagi.

Pemilik rumah tidak mengalami luka karena pada saat kejadian sedang di luar rumah mengikuti pengajian.

Untuk sementara, Sahli dan Makiah mengungsi ke rumah anaknya.

Adapun tim dari Tagana dan warga setempat sudah membersihkan material dari dinding rumah yang roboh.

"Saat ini kita fokus ke kebutuhan dasar. Alhamdulillah, untuk kebutuhan dasar sudah ada dari dinsos," kata Nana.

Nana mengatakan, untuk sementara baru satu laporan kerusakan yang diterima pasca gempa.

Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 5,6 yang kemudian di-update menjadi 5,4, mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (19/10/2023) pukul 21.08 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dari hasil analisis BMKG, episenter gempa terjadi di koordinat 8,11 derajat LS dan 107,27 derajat BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 barat daya Kabupaten Garut.

Gempa tersebut berada pada kedalaman 57 km

Daryono menyampaikan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal.

"Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia," kata Daryono dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis malam.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/20/091445678/satu-rumah-rusak-akibat-gempa-garut-m-54

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke