Salin Artikel

Ada Pungli di Bandara Soetta, Benny Rhamdani Copot Kepala BP3MI Banten

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku telah mencopot Kepala Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) Banten Dharma Saputra terkait keterlibatan pungli dan gratifikasi yang dilakukan tiga oknum pegawai BP3MI di Bandara Soekarno-Hatta.

Meski Dharma terbukti tidak terlibat dalam kejadian itu, menurut Benny, dia tetap bertanggungjawab.

Benny menilai, Dharma lalai dalam upaya pengawasan dan pembinaan kepada bawahannya hingga terjadi insiden pungli dan gratifikasi di Bandara Soetta.

"Buat saya pencopotan itu penting, Jadi kita ingin tegas-tegasan, ini era bersih-bersih. Tidak boleh negara ini dikuasai oleh para sindikat dan mafia," ujarnya.

Benny mengatakan, pihaknya akan melakukan pendalam terkait kejadian tersebut.

"Dan nanti akan dilakukan pendalaman, apa yang bersangkutan sindikat atau hanya menerima bagian," katanya ditemui di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (20/10/2023).

Pihaknya mengaku telah melakukan pengawasan secara internal sejak pertama kali menjabat sebagai Ketua BP2MI.

"Saya udah ingatkan kepada mereka agar hati-hati. 3 tahun ini saya selalu katakan bahwa jika kita terlibat dalam kejahatan maka itu adalah pengkhianatan terhadap Tuhan, terhadap agama yang diyakini bahkan terhadap negara, bahwa kita ini kan aparatur negara," ungkap Benny.

"Katakan dia tidak terlibat daam kejahatan. Tapi jika Anda membiarkan kejahatan terjadi, Anda sama halnya dengan pelaku dari kejahatan. Jadi membiarkan kejahatan terjadi itu tidak boleh, itu adalah bagian dari kejahatan. Apalagi terlibat dalam kejahatan. Pokoknya sikap bersih-bersih tidak ada toleransi tidak ada kompromi," tegas dia.

Benny berharap semua pihak yang menangani kasus tersebut, terbuka kepada publik.

Ia menduga, oknum BP3MI yang terlibat dalam kasus pungli dan gratifikasi di Bandara Soetta tidak hanya tiga orang saja.

"Dalam kasus di bandara Soekarno-Hatta kan sekarang udah ditangani Kejaksaan. Saya juga ingin pihak dari penegak hukum buka saja semua, jangan-jangan misanya oknum BP3MI tidak hanya tiga orang. Saya kemarin dirapat mengatakan, jangan lagi yang tiga ini hanya sial, sial dia sedang bertugas kena operasi kan petugas di bandara itu shift dan jangan-jangan yang lainnya yang tidak tugas hari ini sama juga nah itu yang harus di bongkar," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga oknum pegawai Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Tangerang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan keterlibatan tindak pidana pungutan liar (pungli) dan penerimaan gratifikasi di Bandara Soekarno-Hatta.

"Dari hasil penyidikan dan bukti-bukti yang terkumpul, kami telah menetapkan tiga orang tersangka dengan inisial HP,MT, dan JS yang berstasus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan honorer," Kata Dewa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa ketiga tersangka telah melakukan aksi gratifikasi dan pungli sejak 2021 atau saat masa Covid-19.

SUMBER: KOMPAS.com (Fidya Azzahra |Editor: Amalia Purnama Sari)

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/20/182558778/ada-pungli-di-bandara-soetta-benny-rhamdani-copot-kepala-bp3mi-banten

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke