Salin Artikel

Bayi 1 Tahun di Bandung Barat Tewas dalam Kebakaran, Api Diduga Berasal dari Nyala Lilin

Sang ibu tak henti menangis histeris dan menyebut nama anaknya beberapa kali. Bayi tersebut ditemukan tewas dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.

Diduga karena lilin

Kejadian kebakaran itu diduga bermula dari api lilin yang sengaja dinyalakan. Namun, api lilin itu diduga justru merambat ke bagian rumah yang mudah terbakar.

"Sebelum ada kebakaran, ada pemadaman listrik dari jam 4.30 WIB. Salah seorang penghuni rumah inisiatif menyalakan lilin karena anaknya enggak bisa tidur dalam keadaan gelap," ungkap Nurdin Miharja (27), tetangga korban.

Nurdin mengungkapkan, rumah sekaligus warung pulsa itu dihuni oleh enam orang termasuk korban yang tengah lelap tertidur. 

"Apinya cepat membesar terutama api di kamar anak yang lagi tidur. Warga sekitar langsung membantu memadamkan api dengan ember, baskom, dan alat seadanya," kata Nurdin.

Meninggal

Api itu semakin membesar membakar bangunan semi permanen. Sedangkan bayi 1 tahun itu terjebak di dalam kamar.

Warga maupun keluarga yang tidak dibekali dengan alat apa pun tak kuasa untuk menerobos kobaran api.

"Bayinya itu kejebak enggak sempat diselamatin karena apinya besar banget. Barulah setelah api padam korban dievakuasi," papar Nurdin.

Komandan Regu Pemadam Kebakaran KBB Pos Wilayah Cililin, Wahyu Agus mengatakan, petugas menerima laporan sekitar jam 06.00 WIB. Saat itu juga petugas langsung bergegas menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.

Atas peristiwa kebakaran rumah dan konter pulsa itu, bayi berusia 1,5 tahun meninggal dunia dengan kondisi luka bakar.

Sementara lima penghuni lainnya berada di luar rumah dan selamat.

"Kebetulan hanya korban yang ada di dalam rumahnya, sedang tertidur makanya terjebak di kamar. Kalau anggota keluarga yang lainnya selamat karena ada di luar rumah," papar Wahyu.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/22/154304378/bayi-1-tahun-di-bandung-barat-tewas-dalam-kebakaran-api-diduga-berasal-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke