Salin Artikel

Badan Geologi Temukan Hidrogen Alami di Pemandian Air Panas Sulteng

BANDUNG,KOMPAS.com - Badan Geologi, Kementerian Energi, dan Sumberdaya Mineral menemukan hidrogen alami di lokasi pemandian air panas One Pute Jaya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Tidak ada yang menyangka bahwa lokasi pemandian air panas yang biasa dikunjungi untuk berwisata ini menyimpan bukti kemunculan hidrogen alami di permukaan," kata Hermansyah Kepala Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi melalui keteranganya, Senin (21/10/2023).

Badan Geologi memastikan mata air panas di daerah One Pute ini terbukti mengandung gas hidrogen alami.

Gelembung-gelembung gas yang muncul di kolam mata air adalah gas hidrogen yang berasal dari proses serpentinisasi yang terjadi di bawah permukaan bumi.

"Lebih menariknya lagi, munculnya gas hidrogen ini diperkirakan berhubungan dengan patahan Matano, yang menjadi jalur migrasi gas ke permukaan. Fenomena inilah yang menyebabkan gas hidrogen muncul bersama mata air panas One Pute," tuturnya.

Hermansyah menjelaskan, bahan bakar hidrogen adalah bahan bakar revolusioner yang saat ini menjadi perhatian global karena potensinya untuk menyediakan sumber energi bersih tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca yang merusak lingkungan.

"Namun, produksi hidrogen konvensional sering kali mahal dan memerlukan konsumsi energi yang besar. Selain dari proses manufaktur, ternyata hidrogen juga dapat terjadi secara alami oleh proses geologi," ucapnya.

Hidrogen secara alami dapat dihasilkan dari proses geologi yang disebut serpentinisasi, sebuah proses akibat reaksi batuan ultramafik dengan air pada suhu dan tekanan rendah untuk menghasilkan mineral serpentin dan gas hidrogen.

Batuan ultramafik ini merupakan bagian dari ofiolit yaitu fosil kerak samudera yang terangkat ke permukaan akibat proses tektonik jutaan tahun yang lalu. Sebaran batuan ofiolit yang luas di Indonesia terdapat di wilayah Sulawesi, Halmahera, dan Papua.

Penelitian yang dilakukan Badan Geologi di daerah One Pute Jaya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, sejak bulan Oktober 2023 ini mengidentifikasi potensi hirogen alami di salah satu pemandian air panas.

Tentu hal ini membawa kabar baik bagi masa depan energi bersih.

Pasalnya, perubahan iklim merupakan tantangan besar yang harus dihadapi seluruh umat manusia. Bagaimana kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan ekosistem adalah masalah serius yang sedang dihadapi dunia saat ini.

Pengembangan dan pemenfaatan energi bersih seperti hidrogen menjadi langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim.

"Kisah tentang mata air One Pute mengingatkan kita akan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, bukan hanya dalam bentuk minyak bumi, gas alam, dan mineral, tetapi juga dalam bentuk sumber energi bersih yang dapat menjadi game changer dalam mengatasi perubahan iklim," tuturnya.

Keberadaan hidrogen alami ini bisa menjadi tonggak dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Semoga penelitian ini terus berkembang dan memberikan manfaat besar dalam mendukung program "Net Zero Emission" yang telah dicanangkan Indonesia pada tahun 2060," harapnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/23/092013678/badan-geologi-temukan-hidrogen-alami-di-pemandian-air-panas-sulteng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke