Salin Artikel

Bawaslu Tasikmalaya Sayangkan Konser Dewa-19 Jadi Kampanye Istri Ahmad Dhani

Seperti diketahui istri pentolan Dewa-19 itu adalah Mulan Jameela salah satu calon legislatif petahana Fraksi Gerindra DPR RI Daerah Pemilihan (dapil) XI Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Garut. 

"Menyikapi informasi yang kami terima, berkaitan dengan dugaan adanya unsur kampanye di konser Dewa-19 yang dilakukan oleh Ahmad Dhani dengan mengkampanyekan istrinya. Kami Bawaslu Kota Tasikmalaya menyayangkan hal itu bisa terjadi," jelas Plt Ketua Bawaslu Kota Tasikmalaya Tedi Saepudin, bersama anggota Enceng Fuad Syukron, Djoko Narendro dan Rida Fahlevi, di kantornya Selasa (24/10/2023). 

Menurut Tedi, hal seperti itu bisa termasuk pelanggaran tahapan Pemilu jika sudah memasuki masa kampanye. 

Namun, saat ini tahapan Pemilu baru masuk ke proses penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) calon legislatif dan belum masuk masa kampanye. 

Bawaslu belum bisa berbuat banyak terkait hal itu karena masa kampanye baru akan dimulai pada 28 November 2023. 

"Kami menyayangkan itu bisa terjadi, walaupun spontanitas, tapi secara ketentuan hukum kita belum bisa masuk ke ranah itu. Karena belum memenuhi syarat dan kami belum memiliki kewenangan," ujar dia. 

Sementara itu, anggota Bawaslu Kota Tasikmalaya Enceng Fuad, menyebut bakal calon memang dilarang untuk berkampanye saat ini, tapi dalam aturannya terdapat celah bagi bakal calon untuk melakukan sosialisasi dan pendidikan politik.

"Kampanye jelas tidak boleh karena belum waktunya. Namun, memang ada ruang untuk sosialisasi dan melakukan pendidikan politik," kata Enceng. 

Hal ini yang kerap dijadikan celah bagi bakal calon untuk melakukan curi start kampanye. 


Bawaslu Kota Tasikmalaya hanya berharap kejadian seperti itu tak terulang lagi terutama di tempat yang dinyatakan netral dan tak boleh dilakukan ajang kampanye saat tahapan kampanye nantinya dimulai. 

"Saya harap kejadian seperti ini tak ada lagi di Tasikmalaya. Kita hormati aturan yang berlaku oleh semuanya," tandasnya. 

Sebelumnya, Konser Band Dewa-19 di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, diwarnai teriakan Ahmad Dhani meminta ribuan penonton mencoblos istrinya Mulan Jameela di Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024.

Dhani pun menjanjikan jika istrinya menang akan segera menaikan pangkat para pejabat yang ada di Tasikmalaya dan diserukan kepada seluruh penonton di panggung pada Sabtu (21/10/2023) malam. 

Mulan Jameela merupakan salah satu anggota petahana DPR RI Fraksi Gerindra daerah pemilihan Jawa Barat XI meliputi Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Garut. 

"Jangan lupa kepada seluruh penonton mencoblos istri saya. Jika istri saya dan partai saya menang, saya janji akan menaikan pangkat para pejabat di sini," teriak Dhani di sela-sela Konser Dewa-19 di Lanud Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, Sabtu malam. 

Beberapa penonton pun mulai membicarakan ajakan Dhani tersebut yang dinilai kurang pantas saat perhelatan konser yang sejatinya para penonton membayar mahal tiketnya. 

"Kalau gratis enggak apa-apa lah ada kampanye kayak gini. Lah, ini kan kita bayar mahal-mahal tiket buat nonton Dewa-19. Kenapa jadi kampanye begini? Kita bayar woi, mahal tiket nih, kecewa kita," teriakan para penonton membalas teriakan Ahmad Dhani di pinggir sebelah Barat panggung. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/24/145044278/bawaslu-tasikmalaya-sayangkan-konser-dewa-19-jadi-kampanye-istri-ahmad-dhani

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com