Stok Logistik BPBD Sukabumi Kurang tetapi Ancaman Bencana Terus Mengintai

SUKABUMI, KOMPAS.com - Menjelang akhir 2023, persediaan logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat semakin menipis.

Sementara bencana hidrometeorologi mulai menerjang di sejumlah lokasi, pada peralihan musim kemarau ke hujan.

"Saat ini logistik di Kabupaten Sukabumi sangat kekurangan," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni kepada Kompas.com usai Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kecamatan Cikembar, Rabu (25/10/2023).

Untuk mengatasi kekurangan logistik, pihaknya sedang mengajukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023. Namun belum mendapatkan jumlah anggarannya.

Jujun mengatakan, untuk APBD 2023, tersisa beberapa jenis logistik untuk bantuan bencana seperti kayu dan alat dapur saja.

"Yang sangat dibutuhkan biasanya bronjong dan genting. Dan itu stoknya nol," kata Jujun.

"Bronjong untuk bantuan bencana longsor dan genting untuk bencana angin kencang atau angin puting beliung," sambung dia.

Jujun berharap kepada para sukarelawan, bila terjadi eskalasi bencana yang memerlukan bantuan logistik sangat luar biasa dapat memberikan bantuan. Karena saat ini yang menjadi persoalan utama adalah persediaan logistik yang sangat kekurangan.

"Mudah-mudahan para relawan kami bisa membawa kami kepada pihak-pihak yang bisa membantu logistik," harap dia.

Diberitakan sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jujun Juaeni mengungkapkan, seluruh wilayahnya merupakan daerah rawan bencana.

"Sebenarnya kalau melihat peta rawan bencana seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi rawan bencana," ungkap Jujun kepada Kompas.com ditemui setelah Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kantor BPBD di Kecamatan Cikembar, Rabu (25/10/2023)

Apel kesiapsiagaan bencana yang digelar di lapangan Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi di Jalan Raya Cibadak-Palabuhanratu, Kampung Ciangsana, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, di antaranya diikuti para pegawai BPBD, P2BK dan organisasi sosial kemanusiaan seperti Sehati Gerak Bersama, DT Peduli, Khatulistiwa.