Salin Artikel

Kisah Sukses Roti Unyil Bogor, Si Mungil Beromzet Miliaran Rupiah

Namun, berkat konsistensi dan inovasi, toko roti yang berdiri di Jalan Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, ini, dikenal luas sebagai oleh-oleh khas Kota Bogor.

Roti Unyil Venus Bakery kini mempunya tiga cabang dan mampu memproduksi puluhan ribu roti dengan 70 varian rasa. Omzet bersih per bulannya bahkan mencapai Rp 8 miliar.

Padahal, dulu mereka hanya menjual dua jenis varian saja dengan omzet yang terbilang kecil. 

Direktur PT Venus Prima Sentosa, Yos Hawijaya mengatakan, masa sulit yang paling terasa ketika pandemi Covid-19. Sementara, peristiwa krisis moneter tahun 1998 dampaknya tidak begitu signifikan.

Saat pandemi melanda, industri roti merugi lantaran jumlah permintaan menurun drastis.

"Itu yang paling parah, omzet kita 80 persen hilang dan jatuh ke kisaran 20 persen karena kan orang enggak boleh keluar dan kita sempat putus asa karena nyaris bangkrut. Gaji karyawan kita potong dan kerja cuma dua pekan saja. Untungnya bisa kita perbaiki dan akhirnya pulih normal lagi," ujar Yos saat berbincang dengan Kompas.com di Bogor, Jumat (27/10/2023).

Perang Rusia-Ukraina juga ternyata memberi efek negatif ke industri roti, di mana harga gandum naik 30 persen.

"Supaya orang-orang masih bisa beli dan karenanya harga juga tidak dinaikkan. Kita belum naikin harga selama tiga tahun, dari Covid lah. Strategi marketingnya gitu aja, kita bertahan, untung kecil yang penting kita bisa eksis saja," ujarnya.

Yos mengatakan, hubungan dengan pelanggan juga sangat berperan dalam membantu brand roti Unyil bertahan sampai sekarang.

Yos mengatakan, cara memastikan brand ini masih relevan adalah ketika masih ada anak kecil yang berbelanja.

"Nah, di situ masih aman berarti, generasi dia masih mau roti kita gitu kan. Ngerinya kalau tua- tua semua gitu, berarti habis lah setelah mereka meninggal kan enggak ada, gitu kan. Nah, buat ngejaganya gimana, ya kalau kita yang terutama yang komplain itu harus kita rangkul dan di situ kita konsisten selalu tanggung jawab," terangnya.

Cikal bakal Roti Unyil

Awalnya, toko memproduksi roti dengan ukuran cukup besar. Setiap kali produksi, selalu ada adonan yang berlebih sehingga sisanya dimanfaatkan lagi untuk membuat roti dan  dikonsumsi karyawan.

Namun, roti berukuran kecil itu ternyata malah menarik perhatian konsumen.

Roti kecil tersebut kemudian dibuat lagi dengan dua varian rasa, cokelat dan keju, lalu dipajang di etalase toko bersama dengan roti lainnya.

Roti kemudian dijual dan secara spontan diberi nama roti unyil karena ukurannya yang mungil.  Akhirnya, produk utama toko berubah menjadi roti unyil. 

"Dari situ, karyawannya mulai disuruh agar nanti ke depannya coba taruh di etalase dan bilang kalau ada yang beli, pilihannya cuman cokelat sama keju," ucapnya.

Seiring waktu berlalu, Roti Unyil Venus Bakery mulai berkembang pesat. Sehingga, mau tak mau dituntut untuk berinovasi agar tetap eksis dan terus relevan.

Tahun demi tahun, pengembangan selalu dilakukan. Misalnya dengan mengembangkan varian rasa, dari sebelumnya dua menjadi 18, dan sekarang sudah mencapai 70 varian rasa. 

"Kita melakukan inovasi aja terus, berkembang aja terus, hari ini ada apa nih (update). Nah, kita test blind, itu kita kasih ke pelanggan. Kalau misalnya dari 200 roti itu jawabannya 75 persen ke atas baik, ya itu kita keluarin produk baru. Jadi harus gitu karena kalau itu itu aja orang pasti bosan," ujarnya.

"Orang-orang beli roti kecil ini kan kadang mau yang lain. Jadi inovasi terbarunya tahun ini roti sinamon role," ujar Yos.

https://bandung.kompas.com/read/2023/10/30/160401478/kisah-sukses-roti-unyil-bogor-si-mungil-beromzet-miliaran-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke