Modifikasi Habiskan Rp 110 Juta, Angkot di Sukabumi Ini Mewah dan Nyaman

SUKABUMI, KOMPAS.com - Satu unit angkutan kota (angkot) yang tengah diparkir di sekitar bundaran Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (31/10/2023) menjadi perhatian sejumlah warga.

Angkot jurusan Sukabumi-Sukaraja berwarna merah jambu itu ternyata bagian dalamnya sudah dimodifikasi.

Selain memasang kursi sofa yang tadinya untuk 12 menjadi 8 penumpang, juga dilengkapi dengan lampu warna-warni.

Bagian lantainya dibuat dengan kaca yang ketebalannya sekitar 3 centimeter. Paling menarik adalah adanya sound system yang dipasang hingga menghabiskan ruang bagian belakang.

Bahkan dua speaker yang ditempatkan menggantikan kaca samping paling belakang bisa keluar masuk sendiri menggunakan hydrolic motorized. 

Modifikasi ini membuat angkot terlihat mewah, nyaman, dan unik.

Pemiliknya seorang pemuda. Namanya Muhammad Said Ismail yang akrab disapa Iyong.

Pemuda kelahiran November 2000 ini memodifikasi angkot kesayangannya itu dengan konsep Robot Transformers Optimus Prime.

"Saya terinspirasi dari Film Transformers, karena sering nonton filmnya," ungkap Iyong saat berbincang dengan Kompas.com di Bundaran Sukaraja, Selasa.

Ia memodifikasi angkot peninggalan almarhum ayahnya itu untuk menyalurkan hobinya. Terutama dalam bidang mengotak-atik audio system-nya. Karena kendaraan yang dilengkapi sound system ini bisa diikutsertakan dalam kontes audio.

Untuk proses merehab badan angkot, mengganti interior hingga melengkapi sound system butuh waktu sekitar satu tahun.

Lamanya waktu ini juga karena keuangan dan beberapa barang yang sulit didapat di Sukabumi

"Untuk memodifikasi mobil ini sekitar Rp 110 juta, besarnya pada penyediaan audio system menghabiskan total Rp 90juta," tutur alumni SMA Negeri Sukaraja

"Audio system yang di belakang dikhususkan untuk ikutan kontes, kalau untuk sehari-hari ada di bagian depan," sambung pemuda lajang yang pernah bekerja di Jakarta.

Menurut Iyong memodifikasi angkotnya tersebut mendapatkan dukungan dari keluarga. Bahkan untuk pengadaan audio system mendapatkan dukungan kakak.

Angkot ini pun masih dipergunakan untuk mengangkut penumpang.

Namun tidak dioperasikan setiap hari, paling seminggu dua kali. Inipun dimaksudkan sekaligus menghangatkan mesin kendaraan.

"Ini kan menyangkut hobi ya, jadi operasional tidak setiap hari, pendapatannya juga tidak menentu," aku Iyong.

Hanya saja dengan memodifikasi mobil angkutan umum ini, Iyong berharap dapat mewujudkan impiannya. Di antaranya dapat mengikuti berbagai kontes audio system baik tingkat daerah maupun nasional.

"Bisa berprestasi, bisa menjadi kebanggaan pribadi, keluarga, komunitas, juga yang punya toko audio," harap Iyong.