Salin Artikel

Pasien Cacar Monyet di Cirebon Punya Riwayat Perjalanan ke Luar Kota

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar), membenarkan bahwa salah satu warganya positif terpapar penyakit Cacar Monyet atau Monkey Pox.

Kadis Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengaku pihaknya langsung bergerak cepat usai menerima laporan tersebut.

“Kami langsung menindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi, kemudian melakukan pemeriksaan lewat sampel tersebut," kata Neneng, Senin (13/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

"Pada Jumat (10/11/2023) malam, hasil sampel tersebut dinyatakan positif. Hanya satu orang,” sambungnya.

Gejala yang dialami pasien

Neneng menjelaskan, pasien sempat mengalami sejumlah gejala, seperti demam, nyeri pada persendian, dan lesi atau benjolan sebanyak 15-26 titik.

“Gejala sebelumnya memang ada demam, ada nyeri persendian, ada lesi 15-26 titik, tidak terlalu banyak. (Lesi) Ada di wajah dan tangan,” ujar Neneng.

Menurutnya, sekarang pasien dalam kondisi stabil dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Sumber penularan

Neneng menyampaikan, saat ini pihaknya juga sedang menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui penyebab penularan penyakit Cacar Monyet terhadap pasien tersebut.

“Pekerjaannya freelance, usianya 24 tahun," ucap Neneng.

"Saat ini (pasien) sedang isolasi mandiri di rumah karena kondisi kesehatannya bagus," lanjutnya.

Akan tetapi, dia menambahkan, pasien memiliki riwayat perjalanan ke luar kota sebelum dinyatakan terinfeksi Cacar Monyet.

"Riwayat perjalanan (pasien) dari Bekasi dan Subang," ungkapnya.

Upaya antisipasi

Neneng memastikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah siap menangani kasus Cacar Monyet di wilayahnya.

“Untuk kesiapan faskes (fasilitas kesehatan), kamk punya 12 rumah sakit dan 60 puskesmas," bebernya.

"Tentunya dengan belajar dari pandemi Covid-19, kamk bisa menanganinya. Kondisi monkeypox penularannya tidak seperti Covid-19, karena ini hanya kontak erat atau bersentuhan," paparnya.

Selain meminta tetap waspada, Neneng pun mengimbau agar masyarakat menerapkan perilaku hidup sehat guna mengantisipasi penyebaran penyakit Cacar Monyet.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul "BREAKING NEWS: Satu Warga Kabupaten Cirebon Positif Cacar Monyet, Kadinkes Angkat Bicara"

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/13/191613878/pasien-cacar-monyet-di-cirebon-punya-riwayat-perjalanan-ke-luar-kota

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com