Salin Artikel

Berjaya di Era 90-an, Terminal Cilembang Tasikmalaya Berakhir Tragis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Terminal Cilembang Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, yang pernah berjaya di medio tahun 90-an berakhir tragis. Padahal dulu, terminal ini menjadi pusat titik mudik lewat jalur darat di Priangan Timur.  

Pada 2006, Terminal Cilembang dialihkan ke terminal baru tipe A Indihiang. Saat itulah terimal ini mulai mengkhawatirkan. 

Bangunan bekas terminal yang berlokasi di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya tersebut tak lagi berpenghuni.

Disinyalir bekas bangunan di bekas terminal itu kerap dijadikan sarang maksiat mulai pelacuran, perjudian, sampai penjualan daging anjing. 

Akhirnya, Pemkab Tasikmalaya selaku pemilik aset bersama unsur Forkopimda, ulama, dan tokoh masyarakat Kota dan Kabupaten Tasikmalaya sepakat meratakan bekas bangunan pada Selasa, 21 November 2023.  

"Selanjutnya, kita menatap ke depan dimanfaatkan untuk apa yang terbaik nantinya bagi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya selaku titik lokasinya," jelas Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto di kantornya, Kamis (23/11/2023). 

Ade menambahkan, dalam proses penertiban bekas bangunan yang disinyalir dijadikan tempat tak baik oleh oknum tak bertanggungjawab itu, terdapat beberapa aset yang masih bisa diselamatkan. Salah satunya, besi bekas.  

"Kalau besinya yang di depan itu masih bernilai ekonomi, dan sedang dikalkulasi oleh bagian aset untuk masuk ke kas daerah. Itu sesuai dengan regulasi yang ada tentunya," tambah Ade. 

Ke depan, Pemkab Tasikmalaya akan memanfaatkan lokasi tersebut ke arah yang bermanfaat untuk menunjang pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Seperti bekerjasama dengan para investor untuk pemanfaatan lahan yang nantinya bisa berimbas secara sosial ke warga Kota Tasikmalaya dan memberikan nilai positif bagi Kabupaten Tasikmalaya. 

Soalnya, posisi administratif lokasi itu berada di Lingkungan Pemkot Tasikmalaya dan asetnya masih milik Pemkab Tasikmalaya. 

"Kalau investor sudah ada beberapa pihak yang masuk dan masih melakukan pengkajian rencana ke depannya akan dibuat apa lokasi tersebut. Kalau melihat sisi teritorial, lokasinya sangat strategis di kawasan perkotaan dan pinggir jalan besar," ungkapnya. 

Diberitakan sebelumnya, Forum Komunikasi Pimpinan Ormas Islam Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya untuk segera membongkar bangunan di bekas Terminal Cilembang di Kota Tasikmalaya. 

Soalnya, deretan bangunan terbengkalai bekas kios dan kantor terminal di komplek itu dijadikan lokasi pemeliharaan dan jual beli anjing, perdagangan daging anjing, tempat penyimpanan minuman keras (miras), serta tempat perjudian dan berkumpulnya para wanita malam. 

Selama ini bekas terminal tersebut statusnya masih aset milik Pemkab Tasikmalaya yang berlokasi di wilayah Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. 

Ormas Islam terdiri dari PCNU, PD Muhammadiyah, PD Persis dan PD PUI Kabupaten Tasikmalaya langsung menyurati Bupati Tasikmalaya untuk minta segera membongkar bekas terminal itu.

"Betul, kami meminta langsung pembongkaran deretan bangunan bekas Terminal Cilembang yang berlokasi di kota. Karena selain laporan dari warga setempat, tempat itu sudah menjadi sarang maksiat orang yang tak bertanggungjawab," jelas Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam lewat telepon. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/23/171955978/berjaya-di-era-90-an-terminal-cilembang-tasikmalaya-berakhir-tragis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke