Salin Artikel

Duduk Perkara Bayi 1,5 Kg Dijadikan Konten dan Meninggal di Tasikmalaya, Pihak Klinik Dipolisikan

KOMPAS.com - Bayi prematur baru lahir di salah satu klinik di Tasikmalaya, Jawa Barat meninggal dunia setelah pemotretan tanpa izin orangtuanya.

Kakak dari ibu bayi, Nadia Anastasia mengatakan, kejadian ini bermula saat adiknya melakukan persalinan di klinik yang berada di wilayah Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin (13/11/2023).

Dia menyayangkan pelayanan saat perawatan tidak dilakukan dengan baik.

Bahkan dia menduga proses persalinan tidak profesional karena petugas bekerja sambil bermain ponsel.

"Selain itu, adik saya yang menjalani proses persalinan diduga menjadi bahan pelajaran mahasiswa yang sedang praktik di klinik tersebut," tambah Nadia.

Tak hanya itu, sang adik juga tidak dibersihkan usai menjalani proses persalinan. Penanganan terhadap bayi yang baru lahir juga terasa tidak maksimal.

"Bayi adik saya memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir. Namun, bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam pada Selasa (14/11/2023) pagi.

"Ibu dan bayi disuruh pulang oleh pihak klinik lantaran dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan," kata Nadia.

Kemudian, tak sampai sehari berada di rumah, bayi berjenis kelamin laki-laki yang baru dilahirkan itu tak bergerak. Pihak keluarga kemudian membawanya kembali ke klinik tempat bayi itu dilahirkan.

"Namun, bayi dinyatakan sudah meninggal dunia. Pihak klinik tak memberikan keterangan lanjutan."

"Kami masih berupaya untuk memastikan kondisi bayi itu dengan membawanya ke rumah sakit lain, tapi nyawa bayi sudah tak tertolong," ujar Nadia.

Bayi diambil foto newborn tanpa izin

Tidak hanya itu, pemotretan bayi prematur tersebut dilakukan tanpa izin keluarga pasien.

"Kami kecewa juga bahwa pengambilan foto newborn di klinik tak seiizin keluarga," kata Nadia, kakak dari ibu bayi yang meninggal, saat menemui wartawan di Kantor PWI Tasikmalaya, Rabu (22/11/2023).

Nadia juga menyesalkan tindakan klinik yang mengirimkan foto hasil pemotretan itu kepada orangtua bayi.

Terlebih, foto dikirimkan baru selesai memakamkan dan masih sangat berduka.

Keluarga laporkan ke polisi

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Tasikmalaya Ipda Jajang Kurniawan mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut.

"Betul, kami sudah terima laporan dari keluarga korban," ujar Jajang kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Selasa siang.

Jajang mengatakan, telah polisi datang langsung ke rumah Nisa karena kondisi Nisa yang belum pulih usai melahirkan.

Polisi juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tasikmalaya dalam proses penyelidikan. Ibu kandung Nisa, Tati Nurhayati, membenarkan telah melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke polisi dan dinas kesehatan.

Nisa juga telah didatangi petugas kepolisian untuk dimintai keterangan terkait kronologi kejadian.

"Tadi sudah ada dari polres ke sini, baru pulang. Mereka tanya kronologi kejadian," ujar Tati.

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/23/185403778/duduk-perkara-bayi-15-kg-dijadikan-konten-dan-meninggal-di-tasikmalaya-pihak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke