Salin Artikel

Longsor di Bandung Barat, Jalan Terputus, 19 Hektar Sawah Tertimbun

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Longsor di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak hanya membuat jalan terputus, tapi 19 hektar sawah pun tertimbun.

Longsor tersebut terjadi Rabu (22/11/2023) usai hujan deras dengan waktu yang cukup lama.

Hingga Kamis (23/11/2023), sawah masih tertutup longsor sehingga terancam gagal panen. Sebab tanah dari tebing yang longsor sulit dievakuasi.

Kelala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Djarot Prasetyo mengatakan, sawah yang tertimbun longsor itu lokasinya berada di lima blok wilayah Desa Cicadas, Kecamatan Rongga.

"Sawah yang tertimbun longsor itu yakni di Blok Citiis dua hektare, Cilawang 4 hektar, Cipeundeuy 10 hektar, Nyalindung 1 hektar, dan Cipiring 2 hektar," ujar Djarot dikutip dari Tribun Jabar, kamis (23/11/2023).

Terkait kejadian ini, BPBD KBB mendapat laporan dari pemerintah desa.

BPBD langsung mengecek ke lokasi untuk melakukan asesmen dan penanganan darurat serta memberikan bantuan bagi warga terdampak.

"Berdasarkan hasil pengecekan, longsor itu terjadi setelah turun hujan dengan intensitas tinggi pada hari Selasa pukul 22.00 WIB dan Rabu pukul 15.00 WIB," kata Djarot.

Selain menyebabkan sawah belasan hektar tertimbun, longsor itu berdampak pada jalan Desa Cicadas menuju Kampung Cipiring.

Jalan itu tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua karena akses terputus.

"Adapun bantuan yang dibutuhkan saat ini yaitu perbaikan jalan desa agar dapat dilalui kembali oleh masyarakat supaya aktivitas mereka normal kembali," ucapnya.

Sebelumnya, Camat Rongga, Agus Rudianto mengatakan, bencana longsor menerjang ruas jalan dan menimbun sawah yang ada di wilayah Kampung Citiis, Ciliwang, Cipeundeuy, Nyalindung, dan Cipiring Desa Cicadas.

"Longsor itu terjadi di 9 titik hingga menyebabkan jalan desa rusak berat dan tidak bisa dilewati sepeda motor. Jadi untuk sementara, warga harus melewati jalan hutan," ujar Agus.

Ia mengatakan, hal yang sangat memprihatikan dari kejadian longsor tersebut yakni ada seorang warga yang sakit hingga harus ditandu saat akan dibawa ke rumah sakit.

"Tadi malam ada seorang warga asal Kampung Cipiring yang sakit, terus warga berbondong-bondong membawa yang sakit itu pakai tandu karena jalan itu tidak bisa dilewati kendaraan roda dua," beber dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tak Hanya Jalan Terputus, Longsor di Rongga Bandung Barat Juga Sebabkan Sawah 19 Hektare Tertimbun

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/23/223256878/longsor-di-bandung-barat-jalan-terputus-19-hektar-sawah-tertimbun

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com