Salin Artikel

Tak Lagi Anggap Demokrasi Salah, 31 Eks Napiter Bakal Ikut "Nyoblos"

Mereka pun mendukung proses demokrasi yang aman dan damai usai beberapa dekade tidak menggunakan hak pilih. 

Ketua Yayasan Ansharul Islam Kota Tasikmalaya, Anton Hilman, mengaku Pemilu 2024 merupakan kali pertama baginya dan teman-temannya menggunakan hak pilih di Pemilu dan Pilpres 2024. 

"Untuk saya pribadi, pemilu 2024 nanti saya pertama kali masuk TPS (tempat pemungutan suaral. Karena waktu lalu, kami anggap demokrasi adalah kekufuran. Alhamdulillah sekarang saya beserta teman-teman sudah banyak membaca literasi. Keilmuan makin bertambah. Ternyata demokrasi itu tujuan utama NKRI," jelas Anton kepada wartawan di Kantor Kesbangpol Kota Tasikmalaya, Senin siang. 

Anton pun telah meminta kepada semua kelompok yang masih mengacau supaya berhenti dan kembali ke pangkuan NKRI. 

Terlebih, proses demokrasi bisa memastikan berjalan lancar dan memberikan pemimpin negara yang diinginkan masyarakat Indonesia. 

"Kami juga minta semua tidak melakukan aksi teror atau kekerasan. Kita wujudkan Pemilu dengan damai, sehingga demokrasi bisa terwujud dengan baik," tambahnya. 

Gilang Taufik (36) salah seorang mantan Napiter mengatakan, dulu memiliki pandangan yang berbeda soal Pemilu. 

Namun, sekarang dia berikrar pelaksanaan demokrasi di Indonesia wajib berjalan lancar, aman dan damai. 

"Sekarang kami beranggapan, Pemilu harus berjalan dengan lancar. Semua rakyat harus mengerti dan berpartisipasi," kata dia. 

Dia pun meminta kepada teman-teman lainnya yang masih berpandangan lain supaya bisa kembali ke NKRI. 

"Kami berharap teman-teman yang masih eksklusif dan tidak membuka diri untuk terbuka dan diskusi dengan yang lain. Lalu tambah wawasan dan tambah ilmu," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Tasikmalaya Ade Hendar bersyukur karena mereka sudah paham pesta demokrasi tahun ini akan menggunakan hak pilihnya. 

"Maka kami dengan seluruh elemen bersama KPU dan Bawaslu khususnya dengan saudara-saudara kita bahwa mereka mendukung dan menyatakan berperan aktif dalam proses demokrasi yang akan berjalan sampai 2024 nanti," katanya. 

Dengan deklarasi ini, lanjut Ade, berharap akan memberikan contoh yang baik untuk kembali ke NKRI dan mengikuti proses demokrasi. 

"Mereka pun membuat surat pernyataan usai deklarasi dan siap menggunakan hak pilihnya kembali," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/27/161755278/tak-lagi-anggap-demokrasi-salah-31-eks-napiter-bakal-ikut-nyoblos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke