Hari Pertama Kampanye, Massa Partai Buruh Unjuk Rasa di Gedung Sate

Aksi unjuk rasa ini dilakukan bersama gabungan serikat pekerja di Jawa Barat dengan tujuan menolak besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) Jabar 2024 yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah massa gabungan buruh datang membawa spanduk, bendera, dan poster berisi tuntutan penolakan besaran UMP yang telah ditetapkan PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin yakni 3,57 persen.

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, partainya memilih melakukan aksi unjuk rasa meminta Bey Machmudin menerima usulan besaran kenaikan upah minimum kota dan kabupaten (UMK) yang direkomendasikan wali kota dan bupati.

"Rata-rata kenaikan upah yang diusulkan kota dan kabupaten di Jabar antara 10-14,2 persen mendekati target partai buruh yakni 15 persen," ujar dia di sela- sela aksi.

Adapun alasan, Partai Buruh memilih berkampanye bersama serikat pekerja adalah untuk memperjuangkan aspirasi para buruh agar bisa didengarkan oleh para pemangku kebijakan.

"Pada hari kampanye ini, Partai Buruh yang basis konstituennya adalah buruh termasuk petani, nelayan, dan kelas pekerja lainnya memilih kampanye perdananya di basis provinsi yang mayoritas pemilihnya adalah buruh," kata Said.

Terkait target di Jabar, Said optimistis Partai Buruh bisa meraih sebanyak 2,5 juta suara pada Pemilu 2024. Pasalnya, mayoritas pemilih di Jabar merupakan kelas pekerja.

"Target kursi di provinsi Jabar adalah sembilan kursi atau lebih dari 2,5 juta suara sah nasional."

"Oleh karena itu kami bersama serikat buruh yang hadir pada hari ini membaur memperjuangkan kaum buruh," kata Said.

Dia menambahkan, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Partai Buruh di hari pertama kampanye Pemilu 2024 ini pun dilakukan serentak di sejumlah kota lainnya.

"Tidak hanya di Jabar, partai buruh juga mengawali kampanyenya dengan daerah lainnya yakni di Balai Kota Jakarta dan kantor Gubernur Jateng," ucap Said.