Salin Artikel

Sang Ibu Meninggal di Depan Mata Saat Tabung Gas Meledak, Noval: Saya Mendengar Ledakan Keras...

Akibat kejadian tersebut, dua orang tewas di tempat kejadian perkara.

Salah satunya adalah Heni Handayani (56), warga Kampung Bojonggenteng, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.

Heni pun dimakamkan Selasa (28/11/2023).

M Noval Isnaini (28), anak korban mengatakan saat kejadian, sang ibu bersamanya di dalam mobil Avanza dengan nomor polisi F 1283 QZ.

Mobil yang mereka tumpangi berada di barisan kedua di belakang truk pengangkut tabung gas CNG. Saat itu kondisi lalu lintas sedang macet.

Noval yang baru saja menggerakkan tus rem tangan, dikejutkan dengan ledakan hebat yang tiba-tiba terjadi.

Ia mengaku saat itu pandangannya kabur dan secara insting dia berusaha menyelamatkan istrinya yang masih dalam kondisi sadar.

"Itu tiba-tiba saya mendengar ledakan keras, saya baru buka tuas rem tangan karena macet, saya lihat (penglihatan) semua kabur dan saya lihat ada gas yang bocor, sehingga saya langsung otomatis insting langsung selamatkan dulu yang masih sadar istri saya," kata Noval kepada wartawan usai pemakaman, Selasa (28/11/2023).

Menurut Noval, saat itu posisi ibunya berada di kursi penumpang bagian depan. Karena terluka parah, sang ibu meninggal dunia dengan kondisi tubuhnya tertembus benda akibat ledakan.

Noval tidak mengetahui pasti benda yang menembus tubuh ibunya. Bahkan benda tersebut juga tembus ke kursi mobil yang diduduki oleh korban.

Selain itu Noval menyebut sang ibu juga mengalami patah tangan.

"Saya lihat ada yang jatuh dari depan, karena pecah bagian kacanya. Itu (korban) luka ada di bagian ini (dada) tembus ke belakang dan tangan kiri patah, mobil saja langsung bergoyang," ucap Noval.

Noval mengatakan, keluarga berharap ada tanggungjawab dari perusahaan tabung gas yang diangkut truk tersebut.

"Maka dari itu saya menunggu itikad baik, sampai sekarang saya belum ada kabar dari perusahaan," ujarnya.

Ia pun meminta polisi melakukan investigasi penyebab meledaknya tabung gas CNG yang membuat ibunya meninggal dunia.

"Ya ini kejadiannya tepat sedang keadaan macet panjang, karena sedang diam, jadi saya kira kecelakaan itu bukan karena faktor alam atau apa pun, tapi ini murni ada kesalahan manusia," kata Noval.

"Jadi saya harap untuk kedepannya untuk diselidiki secara tuntas bagaimana K3-nya, keselamatan kerjanya bagaimana, diinvestigasi bagaimana itu prosesnya bisa sampai kecelakaan, terutama PT Samator itu kan bukan kecil ya, besar. Jadi saya harap diinvestigasi lebih lanjut, dan sampai sekarang PT Samator belum ada kabar sampai sekarang," ucap Noval.

Sementara itu kerusakan parah terlihat dari mobil yang ditumpangi korban. Kap mobil ringsek, kaca depan pecah dan rangka mobil ada yang patah.

Truk yang membawa 20 tabung gas CNG tersebut disopiri Pardian (38). Rencananya tabung gas tersebut akan dibawa ke wilayah Kabupaten Cianjur dari Citeureup, Bogor.

"Ini muatannya terkompresi, beratnya sekitar tiga ton dan satu tabung memiliki berat kurang lebih 150 kilogram," kata Pardian,

Dugaan sementara tabung gas meledak karena mengalami kerusakan di bagian silinder valve.

"Belum ditemukannya satu tabung gas menambah kompleksitas kejadian ini. Pemeriksaan sementara oleh teknisi menunjukkan, adanya kerusakan pada bagian silinder valve, di mana tabung yang terlempar ke parit tidak lagi memiliki silinder valve terpasang," tutur Kapolres Sukabumi, AKBP Marully Pardede.

Maruly menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang teknisi pihak perusahaan.

"Kami telah memeriksa 6 orang saksi, termasuk sopir mobil truk, 4 orang teknisi dari perusahaan RGS yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kendaraan, dan 2 orang anggota yang pertama kali tiba di TKP," ujar Maruly

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor: Glori K. Wadrianto, David Oliver Purba), Tribun Jabar

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/29/074700978/sang-ibu-meninggal-di-depan-mata-saat-tabung-gas-meledak-noval--saya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke