Salin Artikel

Kapolsek dan 5 Jurnalis Tertimpa Plafon Imbas dari Ledakan Tabung CNG di Sukabumi

Insiden tersebut terjadi saat jurnalis mewawancarai Ridwan Ishak mengenai peristiwa tabung compressed natural gas (CNG) diangkut truk meledak.

Kelima jurnalis itu adalah Apit Haeruman (MetroTV),  Panji Apriyanto (NetTV), Riza (BTV), Riki Achmad (JabarEkspres.com) dan Budiyanto (Kompas.com).

Wawancara berlangsung pada 20:50 WIB, 3,5 jam setelah ledakan yang terjadi sekitar pukul 17:35 WIB.

Saat lima jurnalis mewawancarai Kepala Polsek Cibadak itu tidak terjadi kebocoran tabung CNG dan ledakan.

Pantauan Kompas.com yang juga salah seorang jurnalis yang ikut mewawancarai Ridwan Ishak, lokasi wawancara sekitar 15 meter sebelah selatan dari tempat kejadian perkara (TKP) mobil  yang mengangkut tabung CNG bocor dan meledak di Jalan Raya Sukabumi-Bogor.

Namun saat berlangsungnya wawancara, truk Isuzu dengan pelat nomor B 9496 SYX sudah dipindahkan sekitar 20 meter ke arah Selatan dari lokasi kejadian, tepatnya di pinggir ruas jalan sebelah lajur Sukabumi ke arah Bogor.

Saat itu sejumlah empat teknisi sedang memeriksa tabung-tabung di kabin truk.


Jurnalis MetroTV Apit Haeruman menjelaskan peristiwa Kepala Polsek Cibadak Kompol Ridwan Ishak tertimpa plafon itu terjadi saat berlangsungnya lima jurnalis wawancara. Wawancara pun sudah berlangsung lebih dari satu menit.

"Kami sedang mewawancarai Pak Kapolsek di depan toko, tiba-tiba plafon berbahan internit itu ambrol mengenai kepala saya dan ketiga teman saya lalu mengenai kamera. Selanjutnya mengenai Pak Kapolsek," kata jurnalis MetroTV Apit Haeruman kepada Kompas.com di TKP Kampung Lodaya, Rabu (29/11/2023).

"Toko tempat kami wawancara juga salah satu bangunan terdampak getaran dari insiden kebocoran gas dan ledakan. Karena folding gate juga ada yang jebol, bisa jadi plafon yang ambrol itu sisa-sisa dari dampak getaran. Dan bukan dari ledakan susulan," sambung Apit yang juga Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sukabumi Raya.

Akibat plafon ambruk yang berukuran panjang sekitar 1 meter lebar 0,5 meter yang menimpa tiga jurnalis dan Kompol Ridwan Ishak itu tidak menyebabkan cedera berat.

Hanya saja sempat membuat kepala orang yang tertimpa pusing dan mengagetkan warga di sekitar lokasi.

Diberitakan, dua orang tewas dan tujuh orang terluka akibat tabung gas alam terkompresi (compressed natural gas atau CNG) yang diangkut sebuah truk, bocor dan meledak di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (27/11/2023) pukul 17:35 WIB.

https://bandung.kompas.com/read/2023/11/29/164645578/kapolsek-dan-5-jurnalis-tertimpa-plafon-imbas-dari-ledakan-tabung-cng-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com