Salin Artikel

Citarum Kembali Meluap, 8 RW di Dayeuhkolot Terendam Banjir

Pantauan di lapangan, sejumlah warga terpaksa beraktivitas menggunakan perahu.

Beberapa warga yang memiliki perahu secara bergantian menjemput warga lainnya menuju beberapa lokasi yang tidak terdampak banjir.

Selain itu, warga yang memiliki kendaraan bermotor baik roda dua atau empat terpaksa harus diparkiran di tempat yang lebih tinggi.

Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana, Jumat (1/12/2023) mengatakan, terdapat delapan RW yang terdampak luapan sungai Citarum.

Ketinggian banjir pun, kata Yayan, berbeda-beda. Mulai dari ketinggian 30 sentimeter hingga satu meter.

"Di RW 4 itu mencapai satu meter, di beberapa RW yang lain ada 30 sentimeter sampai satu meter," ujar Yayan.

Yayan menyebut, setidaknya ada 700 rumah di Desa Dayeuhkolot terdampak luapan sungai Citarum.

"Sejauh ini di tempat pengungsian di belakang kantor desa baru satu keluarga yang mengungsi," ujar Yayan.

"Proses evakuasi dan persiapan penyediaan logistik sedang kita upayakan," sambung Yayan.

"Sudah ada pompa, cuma sekarang sedang diupayakan pompa tambahan biar cepat surut," ungkap dia pula.

Meski Pemerintah sudah membangun folder air Cipalasari, namun Yayan mengatakan, ketika hujan deras, folder tersebut tak mampu menampung debit air.

Hingga saat ini, luapan sungai Citarum yang melanda Kampung Bojongasih masih belum surut.

Bahkan, Yayan menyebut tak menutup kemungkinan luapan sungai Citarum akan kembali naik.

"Sekarang sungai aja kondisinya lagi naik, terus cuaca juga masih mendung kemungkinan sore hujan lagi. Kalau sudah hujan ya pasti naik lagi," kata dia.

https://bandung.kompas.com/read/2023/12/01/115215478/citarum-kembali-meluap-8-rw-di-dayeuhkolot-terendam-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke