Salin Artikel

Pelajar SMK yang Tewas Dibacok Celurit di Ciampea Bogor Dikenal Berprestasi

Murid SMK Golden itu tewas oleh pelajar yang tidak dikenalnya di pinggir Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) pukul 12.20 WIB.

"(korban) Baim adalah anak laki-laki satu-satunya orangtua kami, beliau hafidz quran juz 3 dan mau mengejar juz 5 tapi keburu lulus SMP di pondok pesantren dan baru lima bulan lalu masuk SMK Golden," ucap kakak Baim, Bunga Kamelia Tiara Rengganis (21), mengenang masa hidup korban, Minggu (3/12/2023).

Bintang atau biasa dipanggil Baim merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Ia menyimpan cita-cita mulia menjadi kiai. Kelak, ia ingin membahagiakan kedua orangtuanya. 

Baim berkeinginan mewujudkan cita-cita mulia tersebut ketika beranjak dewasa.

"Kata ibu saya, ibu sempat menyuruh beliau menjadi ustadz, tapi jawaban beliau selalu 'aim ingin jadi kyai'," ujarnya.

Teman dan para tetangga mengenalnya sebagai pelajar yang pandai dan berprestasi. 

Bahkan, Baim disebut-sebut sebagai anak kesayangan gurunya di sekolah karena pandai dan punya budi pekerti yang baik.

Baim yang merupakan siswa SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini tidak pernah berbuat macam-macam di lingkungan sekolah maupun rumah.

Dia juga dikenal sebagai anak yang menaati orangtua dan tidak memiliki musuh atau bermasalah dengan orang lain. Baim adalah simbol kebanggaan keluarga dan gurunya.

"(Saat pemakaman tabur bunga) kemarin gurunya yang datang sampai bilang bahwa Bintang kalau tidak ada di kelas (istirahat), selalu ada di mushala, tidak ke mana mana," ungkapnya.

Karena itu, pihak keluarga memastikan bahwa Baim tidak terlibat tawuran atau keributan dengan orang lain saat kejadian tragis tersebut.

Pasalnya, teman satu sekolah juga mengenang Bintang, sapaan di sekolah, sebagai anak yang tidak pernah ikut nongkrong.

Apalagi kalau sampai dibilang punya musuh atau keributan dengan orang lain.

Tiara menegaskan, adiknya tidak terlibat dalam tawuran antarsekolah.

"Kalau izin main selalu di rumah temannya ngeliwet tidak nongkrong di mana mana. Kemarin teman-temannya datang semua ngelayat ke rumah," ucapnya.

Saat divisum pun petugas sempat bilang melihat korban tersenyum dari awal beliau datang untuk divisum, dimandikan, dan dikafankan selalu tersenyum.

Atas kejadian itu, pihak keluarga berharap kepolisian mengusut kasus tersebut sehingga pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

"Tolong usut tuntas, supaya adik saya mendapat keadilan. Kami pihak keluarga tidak terima perdamaian, karena nyawa adik saya tidak ternilai harganya," ujar Tiara.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa pelajar yang tewas dibacok sepulang sekolah kembali terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat. 

Peristiwa ini merupakan pengulangan kejadian mengerikan yang menimpa seorang siswa SMK di daerah tersebut.

Terbaru, seorang siswa berinisial MBS (16) yang bersekolah di SMK Golden Kabupaten Bogor, tewas dibacok senjata tajam jenis celurit.

MBS tewas berlumuran darah di Jalan Raya Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/12/2023) pukul 12.20 WIB.

Ia tewas setelah dibacok di bagian leher oleh sekelompok pelajar dari sekolah lain. Saat kejadian, korban baru saja pulang sekolah menggunakan sepeda motor.

Siang itu, korban bertemu temannya berinisial F (16) yang sedang jalan kaki hendak pergi membeli pulsa ke konter.

Dia kemudian mengajak atau menawarkan temannya untuk berboncengan menuju konter tersebut.

Saat di tengah perjalanan, dari arah berlawanan datang sekelompok pelajar lain menggunakan motor.

Korban dan temannya tiba-tiba disabet celurit oleh pelajar yang tak dikenal itu.

Sabetan celurit mengenai leher korban sehingga mengakibatkan luka serius.

https://bandung.kompas.com/read/2023/12/03/164851078/pelajar-smk-yang-tewas-dibacok-celurit-di-ciampea-bogor-dikenal-berprestasi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com