Salin Artikel

Polisi Sebut Pembacok Pelajar SMK di Bogor Pilih Korban secara Acak

Kapolsek Ciampea Kompol Suminto mengatakan, para pelaku menyerang korban secara acak dengan alasan menjadi jagoan.

"Dari hasil penyidikan motif pelaku adalah memang mencari lawan sasaran dari sekolah lain sebagai aksi jagoan," kata Suminto saat dikonfirmasi, Minggu malam.

"(Pengakuan pelaku) secara acak saja, gak ada janjian atau apa (mengincar). Jadi kayak orang gila main sabet-sabet saja gitu," imbuhnya.

Suminto menyatakan bahwa pihaknya akan tetap mendalami lebih lanjut hal tersebut.

Begitu pula dengan kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat konvoi tujuh motor di jalan melakukan pembacokan sampai menelan korban.

Suminto menambahkan, tidak ada dendam pribadi antara korban dan pelaku juga tak mengenal satu sama lain.

"Jadi asal incar saja, yang penting siswa. Sama kayak kasus di Sukaraja, main hantam saja gtu," terangnya.

Para pelaku masih berstatus pelajar dan berasal dari sekolah yang berbeda.

Suminto merinci untuk pelaku utama berinisial MAR yang merupakan eksekutor atau yang menyabetkan celurit ke korban.

Dia ditangkap di rumahnya di Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

"MAR (16) pelaku utama yang mengaku membawa celurit dan terbukti sebagai pembacok Muhammad Bintang Satria," ungkap Suminto.

Sementara pelaku AFH ditangkap di rumahnya, Desa Gunung Menyan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Dia merupakan pelajar dari SMK Pandu, Kabupaten Bogor.

Kemudian pelaku berinisial DDD yang ikut serta juga diamankan di rumahnya di Desa Pasaran, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

"Ketiga pelaku ini naik motor berboncengan tiga dan melakukan pembacokan tersebut kepada korban," ujarnya.


Dalam penangkapan itu, polisi mengamankan sebilah celurit dan sepeda motor sebagai barang bukti.

Kasus ini bermula saat Muhammad Bintang Satria (16), siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tewas dibacok saat hendak mengantar temannya berinisial F (16) ke konter di kawasan Pasar Lama, Kecamatan Ciampea, Jumat (1/12/2023) atau setelah shalat Jumat.

Namun saat di perjalanan, korban dan temannya itu tiba-tiba diserang oleh pelaku yang datang bersama gerombolannya dengan mengendarai tujuh sepeda motor.

Para pelaku langsung menyabetkan celurit ke arah korban dan mengenai bagian leher.

Korban yang sudah berlumuran darah sempat berusaha turun dari sepeda motor.

Temannya F menyuruh korban agar naik kembali ke sepeda motor untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Namun, di tengah perjalanan korban terjatuh karena tak kuat menahan luka terbuka di lehernya. Korban langsung tersungkur di pinggir jalan.

Teman korban kemudian berteriak meminta pertolongan ke warga sekitar untuk membawanya ke Puskesmas Ciampea.

Para pengendara dan pejalan kaki langsung memanggil ambulans. Namun, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dikarenakan banyak mengeluarkan darah.

https://bandung.kompas.com/read/2023/12/04/092311778/polisi-sebut-pembacok-pelajar-smk-di-bogor-pilih-korban-secara-acak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke