Salin Artikel

Tanggul Jebol, SD di Bandung Terendam Banjir dan Lumpur, Sekolah Diliburkan

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Baturengat 01 yang berada di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam luapan Sungai Impres.

Pantauan di lapangan, seluruh bangunan sekolah terendam, mulai dari kelas, ruang guru, hingga perpustakaan.

Tak hanya air, material lumpur serta sampah juga ikut terbawa. Lumpur sedalam lutut orang dewasa memenuhi area lapang upacara SDN Baturengat.

Barang-barang milik sekolah seperti buku, bangku, meja, hingga papan tulis ikut terendam. Bahkan sebagian nampak rusak. 

Guru kelas 1 SDN Baturengat 01, Heti Sabarijah (58) mengatakan, sudah dua kali luapan Sungai Impres merendam sekolah tempat dia mengajar.

Banjir pertama terjadi pada Jumat (1/12/2023). Saat itu tanggul yang membendung aliran Sungai Impres jembol. Banjir kedua terjadi Rabu (7/12/2023) dengan penyebab yang sama. 

"Memang waktu Jumat itu hujan lebat, kemarin juga sama jadi karena tanggulnya ada beberapa yang jebol, jadi ini kedua kalinya," katanya ditemui di lokasi, Kamis (8/12/2023).

Heti mengungkapkan, tanggul jebol ini terjadi pukul 18.00 WIB. Luapan air mulai masuk Maghrib hingga pukul 21.00 WIB. 

Lantaran posisi bangunan sekolah berada di bawah sungai, arus air masuk ke sekolah lebih besar. Begitupun limbah sungai, lumpur, dan sampah ikut masuk ke sekolah.

"Sekarang aja lumpur di lapangan sampai selutut orang dewasa, waktu air masuk ke sini di dalam kelas sekitar 1,5 meter lah," tambahnya.

Ia tak menampik jika tempatnya mengajar itu kerap terendam banjir. Namun, kondisi banjir akibat tanggul jebol baru pertama terjadi.

Biasanya, jika hujan datang, banjir yang melanda SDN Baturengat hanya menggenangi lapangan upacara, tidak masuk ke ruang belajar.

"Memang karena posisinya lebih rendah dari sungai, memang langganan banjir, hampir setiap musim hujan selalu ada banjir. Tapi banjirnya enggak kayak sekarang ini, cuman air hujan aja engga lumpur sama limbah kaya sekarang," ujar Heti.

Saat banjir datang pada Jumat lalu, seluruh bangunan sekolah sudah dibersihkan. Bahkan pada hari Senin siswa-siswi sudah kembali melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

"Senin dan Selasa sempat banjir, cuman kita sudah bersihin kelas-kelas dan udah kering baru kita masuk belajar. Selasanya juga masih bisa belajar tapi hari Rabu-nya enggak bisa dipakai karena air naik lagi lebih tinggi mungkin se-dada orang dewasa," ungkap dia.

Sekolah Diliburkan

Heti membenarkan minggu ini siswa-siswi SDN Baturengat tengah menghadapi ujian semester. Namun, lantaran kondisi tidak memungkinkan, sekolah dan ujian terpaksa diliburkan.

"Ini sekarang lagi ujian, dan untuk sementara ada intruksi dari Dinas diliburkan dulu, nanti menyusul kabarnya, Nunggu ini dibereskan dulu paling nanti Senin depan kita ikut nyusul ulangan," ucap dia.

Heti menyebut, terdapat 12 ruangan di SDN Baturengat dan semuanya terdampak.

"Kelasnya ada 9 ruangan ditambah, perpustakaan, musalaa, dan ruang guru semuanya terdampak. Siswa yang diliburkan semuanya ada 400 siswa," ujarnya.

Tak hanya itu, buku-buku serta peralatan sekolah lainnya mengalami kerusakan akibat banjir tersebut.

"Ini buku juga pada rusak, bangku juga sebagian ada yang rusak, dan alat elektronik juga," beber dia.

Bantuan Pemerintah

Lantaran SDN Baturengat kerap terdampak banjir berkali-kali, Heti mengatakan bantuan dari pemerintah sudah datang ke lokasi.

"Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi) Disdik udah datang meninjau dari Kecamatan juga sudah ada," katanya.

Meski sudah datang bantuan, Heti mengungkapkan, belum ada wacana untuk merelokasi sekolah. Pasalnya, banjir tidak hanya melanda sekolah, namun juga pemukiman warga.

"Soalnya kalau relokasi engga sekarang dan mau kemana juga. Bukan hanya sekolah, warga juga kena dampak dari banjir ini, malahan warga dari Blok Hau ini semuanya kena banjir terdampak masuk ke dalam rumah," ujarnya.

Hasil dialog dengan Kepala Desa (Kades), Camat, serta dari Dinas Pendidikan (Disdik), untuk sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung akan membangun kirmir dan benteng di sepanjang aliran Sungai Impres.

"Tidak ada kalau pindah, paling kita bikin ke PU laporan mau bikin kirmir supaya tidak jebol. Terus mau diusahakan pakai benteng, karena SD belum ada benteng dan nantinya pintu pindah, sementara itu dulu aja solusinya," pungkasnya. 

https://bandung.kompas.com/read/2023/12/07/162925378/tanggul-jebol-sd-di-bandung-terendam-banjir-dan-lumpur-sekolah-diliburkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke