Salin Artikel

Pasca-gempa, Bupati Bogor Imbau Warga di Lereng Gunung Salak Waspada

Bupati Bogor Iwan Setiawan pun meminta warga di lereng Gunung Salak agar meningkatkan kewaspadaan karena fenomena gempa susulan tersebut.

Tercatat sudah ada dua kali gempa bumi dalam sepekan terakhir di Kabupaten Bogor.

"Kami meminta mengimbau kepada warga yang rumahnya di kaki gunung (Salak) itu harus waspada dan mitigasinya di BPBD," kata Iwan kepada wartawan, Kamis.

Dia juga mengimbau kepada semua warga agar tetap waspada dan siap menghadapi potensi risiko pasca-gempa.

Kemudian, warga pun harus waspada mengantisipasi gempa susulan maupun kemungkinan bencana lainnya.

Apalagi, Kabupaten Bogor adalah wilayah pegunungan yang rawan terjadi bencana alam.

Iwan mengajak semua masyarakat dan pemangku kepentingan seperti BPBD untuk fokus pada upaya antisipasi bencana alam.

"Bagaimana pencegahannya supaya kalau pun terjadi ya kita sudah ada edukasi dan pelatihan, pencegahan dari Destana yang kita punya. Ya BPBD ini akan mengadakan rapat khusus," ujarnya.

Tidak hanya itu, tim BPBD Kabupaten Bogor juga akan melakukan kajian mengenai wilayah mana saja yang masuk dalam garis bentang kaki Gunung Salak dan rawan terjadi gempa bumi.

"Sudah kami instruksikan untuk mengevakuasi serta mengkaji dari garis bentangan Gunung Salak itu di kecamatan mana saja. Kan tersebar dari mulai Cijeruk sampai ke daerah Sukajaya sana. Ya ini memang ada di punduk kaki Gunung Salak," terangnya.


Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,0 mengguncang dan merusak 77 bangunan rumah dan dua tempat ibadah di Desa Purwabakti, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jumat (8/12/2023) dini hari.

Gempa berpusat di 6,73 LS dan 106.61 BT atau 25 kilometer sebelah barat daya Kota Bogor pada kedalaman 5 kilometer.

Warga yang terdampak berjumlah 77 keluarga atau 260 jiwa dan tidak ada korban jiwa. Sebanyak 52 rumah rusak ringan, 18 unit rumah rusak sedang, dan 7 rumah rusak berat.

Sepekan kemudian atau Kamis (14/12/2023) pagi tadi, gempa berkekuatan magnitudo 4,6 di Sukabumi terasa kuat sampai ke wilayah Kabupaten Bogor.

Gempa menyebabkan 89 rumah rusak di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung, dan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Gempa tersebut juga mengakibatkan korban terdampak sebanyak 96 KK terdiri dari 309 jiwa.

Warga yang mengungsi sebanyak 3 KK terdiri dari 12 jiwa, mereka terpaksa mengungsi ke rumah orangtuanya dan tetangga.

"Selain rumah, ada juga fasilitas atau sarana tempat ibadah terdampak, yakni Mushalla Atilawah di Kecamatan Pamijahan, Desa Purwabakti," ucap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Mochamad Adam Hamdani.

Hingga kini, tim reaksi cepat BPBD masih terus berkerja melakukan kaji cepat dan analisis lokasi bencana serta memberikan edukasi dan imbauan kebencanaan.

Situasi akhir, rata-rata bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa itu belum diperbaiki.

https://bandung.kompas.com/read/2023/12/15/063906878/pasca-gempa-bupati-bogor-imbau-warga-di-lereng-gunung-salak-waspada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke