Salin Artikel

Alasan Polisi Dikeroyok Ormas Tak keluarkan Senpi, Banyak Orang dan Ada Anak Kecil

KOMPAS.com - Seorang anggota polisi bernama Chepy Dwiki Rustandi (35) menjadi korban pengeroyokan anggota ormas di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ia dihajar oleh ormas tersebut saat akan melerai pertikaian anggota ormas dengan pengendara mobil box.

Saat kejadian, ia sebenarnya membawa senjata api. Namun memutuskan tidak menggunakannya karena kondisi saat itu banyak orang dan ada anak kecil.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo menuturkan, korban kala itu ingin melerai pertikaian antara pelaku dengan salah satu pengendara.

"Pada saat itu, polisi menggunakan jaket pada saat melerai dan tidak mengetahui bahwa itu polisi. Karena dilerai, segerombolan ormas tersebut melakukan pemukulan kepada polisi," ungkapnya.

Chepy sudah memberi tahu bahwa dirinya adalah polisi. Ia juga membuka jaketnya. Namun, ada satu pelaku yang terus menghajar Cheppy meski korban sudah menunjukkan pakaian polisi.

Sosok yang terus memukuli korban adalah Ujang alias Kampeng (54).

"Kami sudah masukkan dalam daftar pencarian orang atas nama Ujang alias Kampeng (54)," tutur Kusworo.

Menurut Kusworo, saat bertikai dengan pengendara, dan kemudian mengeroyok polisi, para pelaku dalam pengaruh alkohol.

"Iya ormas tersebut dalam kondisi pengaruh minuman keras. Mereka setelah menghadiri acara dan dalam kondisi mabuk melakukan penganiayaan kepada polisi," jelasnya.

Sementara itu pelaku yang berhasil ditangkap, berinsial TS (53), EH, DS (26), dan AS (27), mereka adalah anggota ormas.

Salah satu pelaku, TS, mengatakan, dirinya waktu itu tak tahu bahwa korban adalah polisi. Hal senada dituturkan pelaku lain.

"Saya mukul muka, sama bagian kepala pakai helm," ujarnya di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung, Jumat (22/12/2023), dikutip dari Tribun Jabar.

Begitu juga dengan AS, yang mengaku turut memukul muka korban.

"Sebelum tahu saya mukul, sesudah tahu saya lari," ujarnya.

Kusworo mengatakan, pada saat korban melerai, tidak diketahui bahwa itu polisi, segerombolan ormas tersebut melakukan pemukulan kepada polisi itu.

Setelah jaketnya (korban) dibuka (diketahui menggunakan pakaian polisi) tapi ada satu orang yang terus melakukan pemukulan kepada anggota tersebut.

Jadi kata dia, walaupun sudah tahu bahwa yang bersangkutan adalah polisi, tapi tetap satu diantara pelaku masih melakukan pemukulan.

"Ia adalah Kampeng, yang kami sudah masukkan dalam daftar pencarian, " ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Dedikasi Polisi Chepy, Dikeroyok Ormas Membabi Buta Tak Mau Keluarkan Senjata Api: Ada Anak kecil

https://bandung.kompas.com/read/2023/12/23/181708878/alasan-polisi-dikeroyok-ormas-tak-keluarkan-senpi-banyak-orang-dan-ada-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke