Setelah Pengerjaannya Mangkrak Bertahun-tahun, Jembatan Walahar Akhirnya Diresmikan

Jembatan yang pengerjaannya sempat mangkrak, kini menjadi harapan baru pengembangan potensi wisata dan mempermudah akses warga Karawang, Jawa Barat. 

Infrastruktur ini dibangun menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Barat dengan dua tahap.

Pertama pada 2019 dengan anggaran sebesar Rp 16,7 miliar lebih. Kemudian tahap kedua pada 2023 sebesar Rp 32 miliar.  

“Alhamdulillah, pagi ini kita bisa meresmikan Jembatan Walahar. Diharapkan, jembatan ini bisa bermanfaat buat masyarakat Karawang, terlebih dalam menghidupkan roda perekonomian,” ujar Bey Machmudin saat meresmikan Jembatan Walahar, Rabu (27/12/2023). 

Bey berharap jembatan yang memiliki panjang 130 meter dan lebar 7 meter ini bermanfaat bagi masyarakat karena menghubungkan Kecamatan Klari dengan Ciampel. 

Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan, warganya sangat berterima kasih kepada Pemprov Jabar yang telah merealisasikan dan menuntaskan pembangunan Jembatan Walahar.

Pembangunan Jembatan Walahar ini sempat yang dimulai sejak 2019 ini sempat terhenti karena pandemi Covid-19.  

Menurut Aep, keberadaan Jembatan Walahar sangat penting dan bermanfaat buat masyarakat Karawang. 

"Dengan keberadaan jembatan ini, roda perekonomian bisa berjalan,” ujar Aep.  

Sebelum ada jembatan ini, warga menggunakan jembatan peninggalan Belanda yang dibangun pada 1925.

Jembatan ini juga menjadi salah satu jembatan ikonik Karawang dan memiliki potensi wisata yang tinggi.  

Aep meyakini pembangunan jembatan akan meningkatkan potensi wisata di Walahar hingga Kecamatan Ciampel. 

 "Bisa sangat memungkinkan. Ya salah satu ada (Situ) Cipule kan, makanya tadi saya sampaikan bahwa selain jembatan ini juga, kita diciampel ini memiliki Cipule," kata Aep. 

Situ Cipule merupakan venue lomba dayung Asian Games di wilayah kabupaten Karawang.

Hingga kini tempat ini kerap digunakan sebagai tempat latihan para atlet dayung. Selain itu, masyarakat Karawang juga kerap berlibur di sekitar Situ Cipule.