Salin Artikel

Gempa M 5,9 Guncang Banten, Warga: Sempat Panik karena Biasanya Kecil

KOMPAS.com - Gempa magnitudo (M) 5,9 mengguncang wilayah Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu (3/1/2024) pukul 7.53 WIB.

"Lokasi 7.57 LS,106.14 BT (72 km barat daya Bayah-Banten," tulis BMKG melalui akun media sosialnya.

BMKG pun memastikan bahwa gempa yang dirasakan hingga Bandung dan Tasikmalaya tersebut tak berpotensi tsunami.

Warga sempat panik

Warga Bayah sempat panik dan berhamburan ke luar rumah ketika gempa M 5,9 mengguncang.

"Terasa lumayan keras, orang-orang juga panik karena terasa banget. Bahkan ada yang lari ke luar rumah, tapi sekarang sudah biasa saja," kata Magfira, salah satu warga Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, dikutip dari TribunBanten.com.

Kepala Desa Bayah Timur, Rafik Rahmat mengatakan, warga sempat panik karena gempa kali ini terasa cukup kuat dibandingkan biasanya.

"Warga sempat lari ke luar rumah, karena kaget, sebab biasanya kecil, tapi ini agak gede," ujar Rafik.

Meski begitu, dia menambahkan, situasi di wilayah Bayah kini telah kembali kondusif. Hingga saat ini dia pun belum menerima adanya kerusakan akibat gempa tersebut.

"Kondisinya masih aman, belum ada laporan kerusakan. Walaupun sempat membuat warga panik," ucap Rafik.

Wilayah rawan gempa di Banten

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, Suwardi menyampaikan, wilayah Banten diguncang gempa tektonik sebanyak 1.609 kali selama tahun 2023, lebih banyak dari tahun sebelumnya yang berjumlah 1.522 kali gempa.

Kekuatan gempa di Banten mulai dari M 1,2 hingga M 5,9. Gempa berkekuatan di bawah M 3 paling sering terjadi yakni sekitar 927 kali.

Menurutnya, terdapat dua wilayah Banten yang rawan gempa, yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

"Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3 sampai magnitudo 5 sebanyak 664 kejadian," papar Rafik dalam keterangan tertulisnya.

"Sebaran pusat gempa bumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat," sambungnya.

Dari peta aktivitas gempa bumi, Suwardi menjelaskan, Zona A yakni terusan sesar semangko, patahan Ujung Kulon, menjadi yang paling aktif. Kedua, di Zona B yakni Patahan Cimandiri, dan Patahan Pelabuhan Ratu, dan Zona Megathrust.

"Wilayah pesisir di Provinsi Banten memiliki potensi terdampak tsunami yang dibangkitkan dari faktor tektonik atau gempa bumi kuat di zona subduksi dan non-tektonik yakni erupsi vulkanik dan longsoran di laut," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/03/113127778/gempa-m-59-guncang-banten-warga-sempat-panik-karena-biasanya-kecil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke