Salin Artikel

Bahagianya Petambak Bandeng Cirebon, Kembali Panen Setelah 5 Tahun Diterjang Rob

Pada Rabu (10/1/2024) pagi, mereka mulai kembali memanen ikan pertama kali setelah lima tahun tambak mereka diterjang banjir rob sepanjang lima tahun.

Kompas.com menyaksikan tawa bahagia para petambak saat melihat ikan bandeng berloncatan saat ditarik dari jaring.

Mereka terus berulang kali mengungkapkan rasa syukur atas hasil tersebut.

Mereka yang terkumpul dalam Kelompok Petambak Ikan Bandeng Kali Betik Lestari saling berkerja sama.

Bunyamin Muhamad, Ketua Kelompok Petambak Ikan Bandeng Kali Betik Losari, menyampaikan, panen hari ini adalah kali pertama setelah diterjang musibah banjir rob sepanjang lima tahun.

"Kami sangat bersyukur dan bahagia sekali, bisa memanen bandeng lagi hari ini. Tahun tahun kemarin, tambak jadi lautan semua karena rob," kata Bunyamin saat ditemui Kompas.com saat panen di lokasi.

Proses panen ini, kata Bunyamin, dilakukan di area area tambak yang dekat dengan pesisir.

Mereka menjaring ikan bandeng yang tersebar di lahan sekitar satu hektar dengan kedalaman satu meter.

Ikan dari bagian tengah kemudian didorong hingga ke pinggiran tambak agar mudah ditangkap.

Ikan Bandeng yang baru dipanen, kata Bunyamin, rata rata berukuran besar. Satu kilogram berisi sekitar empat hingga enam ekor.

Sebelumnya, jumlah perkilogram berukuran delapan hingga sepuluh ekor, yang dia kategorikan berukuran kecil dan sedang.

Bunyamin menyampaikan hasil panen kali ini juga menjadi bukti bahwa bantuan berupa bibit dan pakan dari Kementerian Lelautan RI pada tahun lalu, dimanfaatkan dengan baik oleh para petambak.

Mereka menghasilkan ikan bandeng berkualitas dengan masa panen empat hingga lima bulan dari yang sebelumnya melebihi enam bulan.

"Upaya ini, dari Kementerian Kelautan, kita mampu membudidayakan kembali ikan bandeng dan berhasil. Panennya juga bagus," tambah Bunyamin.

Pria yang sudah menjadi petambak bandeng sejak kecil ini juga menyampaikan panen kali ini cukup melimpah.

Dari satu petak tambak berukuran sekitar satu hektar, dia mendapatkan sekitar 800 hingga 900 kuintal ikan bandeng. Ukurannya tiap ikan pun rata-rata sedang dan besar, tidak kecil.

Dia berharap Kementerian Kelautan kembali memberikan bantuan berupa fasilitas penangkaran untuk melahirkan bibit - bibit bandeng berkualitas.

Selain itu, tembok tanggul pencegah rob juga sangat dibutuhkan agar tidak menimbulkan kerugian yang berlipat ganda hingga miliaran rupiah.

Sunaji, Kepala Desa Ambulu mengungkapkan turut bahagia atas capaian para petambak ikan bandeng.

Sebanyak lima kelompok petambak ikan bandeng, yang masing-masing berisi 10 orang petambak, seluruhnya mulai melakukan panen massal di awal bulan Januari 2024 ini.

Bersama petambak yang belum tergabung dalam kelompok ikan, mereka mengelola sebanyak sekitar 800 hektar dari total luas Desa Ambulu sekitar 1.210 hektar. Semua bermata pencarian sebagai petambak Ikan bandeng, dan sebagian menjadi nelayan.

Namun, sepanjang lima tahun, terakhir, yakni 2018 hingga 2022, intensitas banjir rob datang dengan waktu yang sangat sering dan ukuran yang sangat tinggi. Banjir rob merendam seluruh area tambak yang tepat berada di pinggiran pesisir.

Akibatnya, ikan bandeng para petambak yang sudah siap panen, hilang diterjang banjir rob. Bukan hanya hilang, petak galengan tambak juga rusak. Tambak benar benar menjadi permukaan lautan.

Musibah ini, membuat para petambak merasa sangat sedih. Mereka kehilangan modal dan juga potensi keuntungan mencapai sekitar 4 milyar rupiah dari lahan sekitar 800 hektar.

"Wah kerugian mah, ditotal di Desa Ambulu 800 hektaran, yang dimiliki sekitar 400 petambak. Ketika rob tambak ini jadi lautan. Otomatis bandengnya akan lari. Kalau satu hektar berpotensi sekitar Rp 5 juta, jadi Rp 4 miliar," kata Sunaji.


Kesedihan itu, mulai dibayar hari ini. Para petambak kembali merasakan panen ikan bandeng di setiap petak yang mereka miliki. Terlebih dengan kualitas ikan yang besar besar, bagus, dan juga kuantitas yang melimpah.

Ini menjadi bukti bahwa hasil bantuan Kementerian Kelautan pada Agustus 2023 senilai Rp 550.000.0000, berupa bibit, pakan, dan pelatihan, digunakan dengan sebaik mungkin.

Para petambak juga merawat ikan secara intensif hingga menghasilkan waktu panen lebih cepat dari waktu normal.

"Mereka berhasil mengejar rob yang berpotensi terjadi di akhir Januari atau awal Februari nanti. Jadi panen selamat. Siklus rob itu kan, Februari, Juni, dan Oktober, tambah Sunaji.

Sunaji sangat berharap pemerintah pusat dapat memberikan bantuan berupa pembangunan tanggul atau tembok untuk menghalangi atau mencegah gelombang rob yang sangat tinggi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk terus meningkatkan produktivitas panen ikan bandeng.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/10/143322378/bahagianya-petambak-bandeng-cirebon-kembali-panen-setelah-5-tahun-diterjang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke