Salin Artikel

Cerita Kakek di Cianjur Saat SBY dan Ani Pinjam Toilet hingga Beri Nama Cucunya

CIANJUR, KOMPAS.com - Campur aduk perasaan Ria Kusumawardani (14) saat dipertemukan dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Betapa tidak, gadis belia asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini punya momentum istimewa dengan mantan orang nomor satu di republik ini.

Namanya yang kini disandang ternyata pemberian dari mendiang Ani Yudhoyono saat meninjau lokasi longsor di Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Cianjur pada 3 September 2009.

"Deg-degan karena baru pertama kali bertemu, seperti mimpi," ucap Ria saat ditemui Kompas.com selepas acara Partai Demokrat di Pendopo Tumaritis, Cianjur, Rabu (10/1/2024).

Dia mengaku bangga menyandang nama tersebut terlebih punya makna yang istimewa, yakni keberkahan.

Ria pun memerlihatkan foto dirinya semasa bayi yang tengah dicium mendiang Ani Yudhoyono serta tulisan tangan namanya di atas selembar kertas berlogo burung Garuda.

"Tapi sedih, karena ibunya sudah tidak ada,” ucap pelajar SMP kelas IX ini.

Gegara numpang ke kamar kecil

Iskandar (49), kakek Ria menceritakan, 14 tahun silam Presiden SBY sempat mampir ke rumahnya untuk meminjam kamar kecil.

Keberadaan SBY bersama ibu negara dan rombongan di pelosok Cianjur itu sendiri untuk meninjau lokasi bencana alam yang telah menelan banyak korban jiwa.

"Waktu itu ada pak camat ke rumah bilang katanya Pak SBY mau numpang ke WC. Kaget tentunya, sempat tidak percaya,” ucap Iskandar.

Usai ke kamar kecil, sambung Iskandar, SBY didampingi ibu negara sempat beristirahat di rumahnya.

"Kebetulan waktu ini anak saya baru lahiran dan bayinya belum ada nama. Lalu disapa sama ibu Ani dan diberi nama. Kami sekeluarga tentunya bangga,” kata dia.

Karena itu, Iskandar senang dan bersyukur bisa kembali bertemu dan dipertemukan dengan SBY setelah belasan tahun berlalu.

“Semoga pak SBY senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan," ujar Iskandar.

Safari Politik

Kehadiran SBY yang menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat di Cianjur hari ini dalam rangka safari politik di masa kampanye Pemilu 2024.

SBY yang mengikuti rentetan acara sejak malam tadi berkesempatan bertemu dengan ribuan kader, partisipan dan warga Cianjur.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/10/214142178/cerita-kakek-di-cianjur-saat-sby-dan-ani-pinjam-toilet-hingga-beri-nama

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com