Salin Artikel

"Saat Lagi Sama Keluarga di Rumah, Air Tiba-tiba Masuk Mirip Tsunami"

Dari tiga RW tersebut, RW 17 menjadi yang paling terdampak, lantaran berada di bibir Sungai Cigede.

Pantauan di lapangan, petugas dari Tim SAR tengah berupaya mengevakuasi warga yang terjebak banjir di rumah masing-masing. 

Satu persatu warga dari ketiga RW tersebut dievakuasi oleh Tim SAR. 

Posisi Kampung Lamajang Peuntas berada di seberang Kampung Pasigaran yang dihubungkan oleh jembatan Lamajang-Pasigaran. 

Iis Rohaini (35), salah satu warga terdampak yang berhasil dievakuasi mengatakan, tanggul jebol itu terjadi menjelang maghrib. 

"Pas kejadian, lagi sama keluarga di rumah. Air tiba-tiba masuk udah mirip tsunami," katanya saat ditemui di lokasi. 

Air yang masuk ke dalam rumahnya setinggi 2 meter. 

"Mau adzan maghrib, enggak sempat beres-beres. Enggak keburu, ketinggian air di dalam rumah sampai 2 meter mah ada. Pokonya kalau di rumah orangtua saya satu atap," kata dia. 

Iis mengungkapkan, saat ini masih banyak warga yang belum dievakuasi, terutama warga RW 05 dan RW 16.

"Di dalam masih banyak terjebak beberapa keluarga lagi yang dekat rumah saya. Yang dekat bibir sungai yang belum terevakuasi, Cuma itu, anak saya sama suami belum dievakuasi," terangnya. 

Saat kejadian, dia dan keluarga sedang berada di rumah dan langsung melarikan diri ke lantai dua. 

"Tadi saya diam di lantai dua rumah. Di atas juga saya ngerasa takut. Tadinya mau diam di rumah," ungkapnya. 

Sebelumnya, kata Iis, aliran Sungai Cigede kerap melimpas apabila terjadi hujan besar di wilayah Kota Bandung. 

Namun, kejadian tanggul penahan sungai jebol baru kali terjadi. 

"Kita tahu kalau volume air lagi gede, tapi belum pernah jebol kaya gini. Kalau banjir limpas mah sering. Cuma kita enggak tahu bakal jebol kaya gini," pungkasnya.

Warga memilih bertahan di lantai 2 rumah

Sebagian warga Desa Citeureup, khususnya yang memiliki lantai dua, masih bertahan di rumah masing-masing.

Hingga pukul 22.44 WIB, Tim SAR yang terdiri dari Basarnas, BPBD Kabupaten Bandung, pemadam kebakaran hingga relawan, masih melakukan proses evakuasi terhadap korban yang berada di RW 17.

Pantauan di lapangan, sebagian warga yang tak memiliki lantai dua, lebih memilih berdiam di genteng rumahnya dan menunggu dievakuasi oleh Tim SAR.

Tim SAR melakukan evakuasi menggunakan tambang, pelampung, dan tandu plastik.

Beberapa warga yang berhasil dievakuasi, terlihat digendong oleh petugas SAR dengan menggunakan tambang. Sebagian lagi ada yang ditandu.

Untuk sementara, korban dievakuasi ke Gedung SMPN 1 Dayeuhkolot.

Adapun kondisi air Sungai Cigede masih mengalir deras hingga melewati jembatan yang menghubungkan Kampung Lamajang Peuntas dan Pasigaran.

Kapala Seksi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bandung, Asep Mahmud, mengatakan, hingga kini proses evakuasi warga masih berlangsung.

"Kami sudah menentukan titik dan jalur evakuasi, terkecuali untuk warga yang memilih bertahan di rumahnya, " katanya saat ditemui di lokasi kejadian.

Ia membenarkan sebagian warga yang memiliki lantai dua, lebih memilih bertahan. Namun, kondisi warga yang memilih bertahan sudah dicek oleh petugas.

"Sampai sekarang sudang ada 15 orang yang dievakuasi dan sekarang masih melakukan evakuasi," jelasnya.

Adapun proses evakuasi masih terhalang ketinggian air serta material sampah yang terbawa arus.

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/12/020532178/saat-lagi-sama-keluarga-di-rumah-air-tiba-tiba-masuk-mirip-tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke