Salin Artikel

Banjir Terjang Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Warga: Arusnya Deras kayak Tsunami

KOMPAS.com - Banjir menerjang Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/1/2024).

Seorang warga, Tedi Rustandi (47), mengatakan, banjir yang melanda kampungnya berarus deras.

Menurut warga RT 003 RW 017, Kampung Lamajang Peuntas ini, daerahnya memang kerap dilanda banjir, tetapi tak sebesar banjir pada Kamis malam.

"Sekarang banjirnya besar banget, arusnya deras, kayak tsunami," ujarnya, Kamis, dikutip dari Tribun Jabar.

Tedi mengaku syok dengan kejadian tersebut. Ketika banjir melanda, dia hanya terpikir untuk menyelamatkan anaknya.

"Saat kejadian itu panik, kaweur, kaget. Dalam hati yang terpenting bisa menyelamatkan anak saya," ucapnya.

Di tengah air berarus deras, Tedi berusaha menyelamatkan anaknya. Namun, ia nyaris terseret arus.

"Untung saya tak terbawa arus, saya megang pagar dan paku. Dan untungnya tetangga nyebur menyelamatkan anak saya," ungkapnya.

Sang tetangga lantas membawa anak Tedi ke lantai dua rumahnya. Anaknya berhasil dievakuasi tim SAR sekitar pukul 22.00 WIB.

Kini, Tedi dan anaknya mengungsi di SMPN 1 Dayeuhkolot, bersama warga terdampak banjir lainnya.

Hal serupa dikatakan oleh Iis Rohani (35), warga Kampung Lamajang Peuntas. Ia mengatakan, arus air malam itu begitu deras.

"Pas kejadian, lagi sama keluarga di rumah. Air tiba-tiba masuk udah mirip tsunami," tuturnya.

Peristiwa itu terjadi sebelum adzan Maghrib berkumandang. Begitu banjir melanda kampungnya, Iis dan keluarga segera naik ke lantai dua rumahnya.

Iis menuturkan, rumahnya terendam banjir setinggi kurang lebih dua meter. Ia kini berhasil dievakuasi.

Banjir di Kampung Lamajang Peuntas ini merendam ratusan rumah di tiga RW, yakni RW 005, 016, dan 017.

Kejadian ini disebabkan jebolnya tanggul penahan aliran air Sungai Cigede di Kampung Lamajang Peuntas. Menurut Iis, tanggul penahan sungai baru kali ini jebol.

"Kita tahu kalau volume air lagi gede, tapi belum pernah jebol kayak gini. Kalau banjir limpas mah sering. Cuma kita enggak tahu bakal jebol kaya gini," jelasnya.

Tanggul Sungai Cigede jebol sekitar pukul 17.00 WIB.

"Jebolnya tadi sore, pas lagi hujan besar, memang dari tadi siang hujan besar di sini," terang Deni Mirnawati, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Desa Citeureup, Kamis.

Ia mengungkapkan, RW 005 dan RW 017 menjadi lokasi paling terdampak karena berdekatan dengan badan sungai. Di RW 005 terdapat sekitar 400 kepala keluarga (KK) terdampak, sedangkan di RW 017 ada 300 KK yang terdampak.

Hingga Kamis malam, tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi warga yang bertahan di rumah.

Karena ketinggian air sekitar dua meter, sejumlah warga yang rumahnya tak memiliki lantai dua, bertahan di atas genteng.

Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bandung Asep Mahmud menjelaskan, petugas mengevakuasi warga menggunakan tali tambang, tandu, webing, dan lainnya.

"Yang menyulitkan proses evakuasi air masih naik turun dan adanya sampah," bebernya pada Kamis malam, dilansir dari Tribun Jabar.

Usai dievakuasi, warga terdampak banjir Dayeuhkolot dibawa tempat pengungsian di SMPN 1 Dayeuhkolot.

Sumber: Kompas.com (Penulis: M Elgana Mubarokah | Editor: David Oliver Purba, Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "Arusnya Deras, Kaya Tsunami," Kata Korban Banjir di Kampung Lamajang, Warga Mengungsi ke Sekolah; dan Hingga Malam, Tim SAR Evakuasi Korban Banjir Bandang Akibat Tanggul Sungai Cigede, Dayeuhkolot

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/12/070244278/banjir-terjang-dayeuhkolot-kabupaten-bandung-warga-arusnya-deras-kayak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke