Salin Artikel

3 Balita yang Tewas di Kubangan di Sukabumi Ternyata Bersaudara

"Semuanya (korban) masih bersaudara, masih bisa dibilang cucu saya juga, karena cucunya dari kakak saya," ungkap Kepala Desa Neglasari Iyan Sopiyan kepada awak media di Mapolsek Nyalindung, Kamis malam.

Terkait insiden ini, dia menyebut tidak ada yang mengetahui awal kejadiannya.

Penemuan ketiganya berawal sekitar pukul 11.00 WIB, ketika ada salah satu pihak keluarga mencari anaknya ke dalam komplek peternakan.

Di dalam komplek peternakan ayam yang sudah puluhan tahun berdiri itu terdapat pengerjaan rencana proyek pertambangan galian pasir.

Di lokasi itu terdapat galian tanah di aliran selokan. Informasinya digali pada Rabu sore, namun pengerjaannya belum selesai dan akhirnya terairi karena hujan.

"Semenjak awal tidak ada galian. Namun karena hujan sehingga banjir, akhirnya digali mau dibetulkan," kata Iyan.

"Ketiga anak diduga masuk ke dalam (peternakan) karena pintu gerbangnya terbuka dan tidak dikunci," sambung dia.

Iyan menuturkan akhirnya pihak keluarga yang mencari anak menemukan anaknya tenggelam di kubangan di lokasi lahan peternakan ayam itu.

Setelah melihat anaknya tenggelam langsung berupaya mengangkat. Namun karena kesulitan akhirnya dia berteriak minta tolong hingga terdengar keluarga lainnya dan para tetangga.

"Ibunya itu tidak bisa menolong yang lainnya, karena kubangannya dalam sekitar 1,5 meter. Akhirnya keluarga dan tetangga berdatangan ke lokasi untuk mengangkat anak-anak," tutur Iyan.

"Ketiga anak akhirnya berhasil diangkat dan di evakuasi ke Puskesmas Cijangkar Nyalindung dan RSUD Syamsudin. Ketiganya meninggal dunia," sambung dia.   

https://bandung.kompas.com/read/2024/01/12/100530378/3-balita-yang-tewas-di-kubangan-di-sukabumi-ternyata-bersaudara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke